Mohon tunggu...
Ria Oktiyani
Ria Oktiyani Mohon Tunggu... -

mahasiswi yang mencoba belajar menulis masih dalam tahaf belajar dan mempelajari..... :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konflik BNN vs Raffi Ahmad

9 April 2013   14:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:28 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sidang praperadila kasus Raffi ahmad yang digelar di pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, kamis (7/3) melalui tim pengacaranya membeberkan bukti-bukti yang diduga sebagai penguat bahwa raffi bukanlah seorang pecandu, tidak dalam gangguan mental seperti yang ditujukan oleh dokter dari pihak BNN dan tidak perlu direhabilitasi.

Dalam kasus ini BNN dinilai tidak transparan dan terkesan mempersulit pihak raffi, ini terlihat mulai dari penangkapan dan dibebaskannya teman-teman raffi yang jelas-jelas telah terbukti positif sebagai pengguna sedangkan rafii yang telah diperiksa dengan hasil yang negatif tetap dibiarkan didalam (lido/Rehab), semua terlihat mengelikan sosok raffi yang biasa kita lihat dari layar kaca yang begitu ceria, lincah, enerjik dan bersemangat dalam melakukan aktivitasnya malah dinyatakan oleh dokter yang memeriksa raffi dari pihak BNN menyatakan bahwa raffi mengidap gangguan mental, sejujurya saya tidak begitu mengerti tentang hal yang berhubungan dengan kesehatan mental tetapi secara kasat mata raffi terlihat begitu sehat dan tanpa kekurangan apapun, seseorang yang dinyatakan mengidap gangguan mental tidak akan pernah bisa beraktivitas, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dengan baik.

Disini masyarakat sudah bisa melihat bagaimana raffi dizalimi dan dikirim ke rehab tanpa konfirmasi ke pihak keluarga apakah mereka menyetujui atau tidak . raffi dikirim ke rehab dua hari sebelum masa  penahanan,

walaupun sidang praperadilan pada tgl (14/3) tidak dimenangkan oleh pihak raffi dan tidak sesuai harapan dengan putusan praperadilan, tetapi masyarakat dapat mengambil pelajaran dan dibukakan matanya dalam kasus yang nilai abu-abu ini. bagaimana nasib raffi ahmad?

Entah BNN yang hanya mencari nama, keacanduan mencari nama  atau hanya mencari-cari sensasi agar pamor mereka naik dan penjabatnya bisa naik pangkat dll? entahlah

semogga BNN bisa lebih bijak lagi dalam mencari-cari kasus.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun