Bersamaan dengan Idul Adha ( Idul Korban), tulisan ini lebih bersifat universal walau juga menyiratkan makna korban dalam perspektif agama.Â
Berkorban merupakan suatu sikap bijak karena memperjuangkan suatu nilai yabg lebih tinggi. Bekerja dengan penuh tanggungjawab memiliki makna berkorban kesenangan diri maupun juga bertahan dalam kesulitan. Hal itu tetap dilakukan karena menyadari makna tanggungjawab sebagai wujud cinta keluarga, misalnya. Bisa juga makna tanggungajawab adalah nilai penghargaan terhadap diri sehingga melakukan tugas dengan sepenuh hati dan tuntas sebagai kerelaan berjerih lelah ( berkorban) demi menjunjung harkat dan martabat diri yang bersinggungan dengan keluarga.
Berkorban merupakan tindakan kesadaran. Aktivitas berkorban adalah aktivitas kesadaran dan menjalankannya dengan  keikhlasan. Disebut berkorban karena meniadakan sesuatu yang lain terutama menyangkut hal baik dalam diri, misal keinginan, kesenangan, milik, kesempatan, dan sebagainya.Â
Nilai-nilai yang terkandung dalam berkorban a.l:Â
1. Wujud Cinta dan Kepedulian. Orang yang berkorban mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.Â
2. Nilai Moral dan karakter mulia. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, kesetiaan, dan kejujuran sering kali dibuktikan lewat pengorbanan. Seseorang menunjukkan karakter sejatinya bukan saat semuanya mudah, tetapi saat mereka bersedia kehilangan demi kebaikan.Â
3. Sarana Pertumbuhan dan Kedewasaan. Berkorban mengajarkan kita untuk: Mengelola ego, membangun kesabaran, belajar dari rasa kehilangan. Melalui pemgorbanan manusia bertumbuh dewasa, tangguh, dan bijaksana.
4. Pengorbanan memperkuat ikatan sosial dan rasa persatuan. Dalam kehidupan bermasyarakat, pengorbanan kecil dari banyak orang (misalnya dalam gotong royong atau relawan bencana) bisa membawa dampak besar. Pengorbanan membangun kebersamaan dan kepercayaan antar manusia.
5. Mencerminkan Nilai Spiritualitas. Dalam banyak ajaran agama dan kepercayaan, berkorban dianggap sebagai bentuk ibadah atau penyerahan diri kepada Tuhan. Misalnya: Kurban dalam agama, Memberi kepada yang membutuhkan, menahan diri demi kesucian hidup. Berkorban mendekatkan diri pada nilai-nilai spiritual, bahkan dianggap sebagai bentuk penyucian jiwa.Â
Kita diajak untuk berkorban, bukan mengorbankan. Artinya dari dalam diri sendiri ada kerelaan untuk melakukan. Kesediaan menanggung beban dan kesulitan muncul dari dalam diri dan ada kesediaan melakukannya dengan  sukarela.  Sementara mengorbankan berbading terbalik karena mencari penyelamatan dan keuntungan diri dengan membiarkan pihak lain yang mengalami persoalan atau penderitaan.