Duka untuk Air Asia
(dipersembahkan untuk korban tragedi kecelakaan AirAsia QZ 8501 dan keluarga yang dtinggalkan)
Pagi masih pekat
Kabut menyelimuti dini
Juga
Ketika hentak dingin samudera
Menjemba kendara angkasa itu
Sentak kelu
Riuh erang dan doa
Tenggorok kering seketika
Tiada asa
Tuhan, di mana Engkau?
Teriak kami-kami di dalam kendara angkasa yang menyeruak ke dasar samudera
Membawa sang maut beserta
Suara itu,
Begitu hingar menggelegar
Memekakkan, dan menjerikan setiap jiwa
Suara itu...
Mendadak hening
Yang ada hanya sepi yang mencekik dan mencabik-cabik jiwa dan nyawa
Tuhan, tolong kami-kami
Berikan malaikatMu menjemput sang sukma-sukma merana
Tuhan, Maha Pengasih
Kasihani kami-kami
Yang pergi merana dan yang meratap ditinggal...
Berikan kami-kami cinta itu,
Damai itu,
Untuk kami-kami yang pergi, dan
Kami-kami yang di sini,termangudalam perih
[Kau berkata, “Semua ada waktunya”]
Duh Sang Waktu,
Berikan Dirimu kepada kami-kami
Agar lelas,
Jiwa-jiwa letih ini
Biarkan jiwa-jiwa meronta ini beroleh lembut pelukMu
Dari kami-kami
Yang merindu cintaMu, damaiMu
(RN-28/12/2014)