Mohon tunggu...
Kadek Ayu Rianti
Kadek Ayu Rianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyelami Makna Spiritual dan Nilai-Nilai Sosial Budaya yang Terkandung di dalam Perayaan Hari Suci Kuningan dan Nyepi Tahun Baru Saka 1946

12 Maret 2024   07:02 Diperbarui: 12 Maret 2024   07:12 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Tahun 2024 hari raya Nyepi juga bertepatan dengan awal puasa Ramadhan bagi umat Islam sehingga hal ini menumbuhkan rasa toleransi dan kerukunan antarumat beragama dimana umat Islam menghargai dan menghormati perayaan Nyepi dengan turut berdiam diri di rumah dan begitupun sebaliknya umat Hindu menghormati dan menghargai ibadah puasa umat Islam dengan menghindari makan atau minum di depan umum.

  • Nilai Kesederhanaan

Perayaan Nyepi dilaksanakan penuh dengan kesederhanaan yaitu tanpa api, tanpa kesenangan yang berlebihan, dan tanpa berpergian. Hal ini mengajarkan umat Hindu untuk senantiasa hidup dalam kesederhanaan dan bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

  • Nilai Gotong Royong

Selama melaksanakan rangkaian upacara hari suci Kuningan dan Nyepi tentunya nilai gotong-royong berperan penting dalam melancarkan segala upacara tersebut karena kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan senantiasa memerlukan bantuan manusia lainnya, begitupula dengan pelaksanaan upacara tersebut yang tidak dapat dikerjakan sendiri dan harus bergotong royong agar serangkaian upacara untuk merayakan hari suci Kuningan dan Nyepi dapat dilaksanakan dengan lancar. Contohnya seperti pembuatan ogoh-ogoh yang dimana perlu adanya gotong royong antara pemuda yang satu dengan yang lainnya untuk menciptakan sebuah ogoh-ogoh yang megah dan seram sebagai representasi Bhuta Kala.

Demikian makna spiritual dan nilai-nilai sosial budaya yang terkandung di dalam perayaan hari suci Kuningan dan Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang dimana perayaan tersebut bertujuan untuk memohon perlindungan, keselamatan, kebahagiaan, dan keharmonisan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar kita (manusia), alam semesta dan Tuhan selalu dalam hubungan yang harmonis satu sama lain.

REFRENSI

Hananto, Dedy Widia. 2024. Hari Raya Galungan dan Kuningan yang Penuh Makna. Diakses pada 10 Maret 2024 dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-balinusra/baca-artikel/16871/Hari-Raya-Galungan-dan-Kuningan-yang-Penuh-Makna

Khidmatnya Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali (2022). Diakses pada 10 Maret 2024 dari https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Khidmatnya-Perayaan-Hari-Raya-Nyepi-di-Bali

Sejarah, Pengertian, dan Cara Perayaan Hari Raya Nyepi. (2023). Diakses pada 10 Maret 2024 dari https://pmb.itats.ac.id/sejarah-pengertian-dan-cara-perayaan-hari-raya-nyepi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun