Mohon tunggu...
Rianblackcross
Rianblackcross Mohon Tunggu... Freelancer - Just for blogging, And enjoy read my content.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Just for blogging. And enjoy read my content.

Selanjutnya

Tutup

Money

Fintech Pertanian Gagal Bayar? Ini Yang Sebenarnya Terjadi & Tipsnya

17 September 2021   16:10 Diperbarui: 27 Oktober 2022   15:53 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Image : Freepik

Usaha pertanian dicap memiliki risiko tinggi, salah satunya adalah risiko gagal bayar. Risiko seperti ini juga pernah dialami petani yang menjalankan proyek permodalan di bidang pertanian. Penyebabnya, sih, ada banyak, seperti petani yang tiba-tiba kabur, faktor cuaca yang menyebabkan gagal panen, sampai anjloknya harga jual sehingga besar profit tidak mencapai target. Ini yang kemudian menyebabkan platform P2P lending pertanian gagal bayar ke pihak lender, dimana petani yang menjalankan usaha pertanian tersebut tidak mampu membayar kembali pokok pinjaman beserta bunganya. Kira-kira tips apa yang di lakukan untuk bisa mencapai win-win solution? 

Mediasi bersama petani

Selalu ada yang terjadi di luar rencana, termasuk juga pada proyek permodalan petani. Bila mitra petani kesulitan mengembalikan modal usaha milik lender, proses mediasi pun dilakukan dengan mendatangi mereka. Tim harus akan menemui mitra petani yang bersangkutan dan meminta penjelasan secara detail tentang masalah yang terjadi dan mencari tahu apa penyebabnya sampai pengembalian modal jadi terhambat. 

Umumnya, gagal bayar tersebut disebabkan oleh petani yang mengalami gagal panen, entah itu karena kesalahan dari pihak petani, terjadinya bencana alam, atau karena cuaca yang tidak mendukung dan memicu serangan hama pada tanaman budidaya mereka. 

Petani wajib melakukan pengembalian bertahap

Dari budidaya ulang yang dilakukan mitra petani, mereka bisa melakukan pengembalian modal dengan fitur pengembalian parsial. Tentunya, kami memberikan timeline yang disepakati kedua belah pihak agar mereka merasa lebih bertanggung jawab dengan rencana yang telah dibuat. Petani pun dapat mencicil pengembalian sesuai dengan timeline/perjanjian tersebut. 

Memberi kesempatan kedua dengan memegang kendali penuh

Petani diminta untuk melakukan budidaya kembali menggunakan modal sendiri atau mendapat bantuan dari pihak platform P2P lending pertanian asalkan kami yang memegang kendali penuh atas proses budidaya ulang tersebut. Ini dilakukan agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi dan kami dapat langsung memantau perkembangan budidaya sampai berhasil panen.

Sumber Artikel Lengkap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun