Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudahkah Anda Menjaga Anak dengan Baik?   

12 Juni 2015   11:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbongkarnya kasus kematian Angelina, gadis cilik asal Bali yang santer dikabarkan hilang beberapa waktu lalu membuat banyak orang merasa kehilangan. Bagaimana tidak, kematiannya yang tragis sungguh menimbulkan rasa sedih mendalam sekaligus kecewa dengan pelakunya yang begitu tak memiliki jiwa kemanusiaan. Tersiar kabar bahwa kemalangan anak ini sudah ia rasakan semenjak ayah angkatnya tiada. Ia yang tinggal bersama ibu angkat dan kakak angkatnya sering diperlakukan kurang baik oleh mereka. Dan kabar yang santer terdengar bahwa kematian gadis cilik ini disebabkan karena si ibu angkat, Margareth, ingin menguasai harta warisan dari almarhum suaminya yang telah diberikan kepada Angelina. Belum lagi kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Agus, sang security yang ditugaskan Margareth untuk menjaga rumahnya.

Hal yang sebenarnya menjadi pertanyaan saya pribadi, dimana peran ibu dan ayah kandung Angeline selama anak ini masih hidup di dunia? Apakah sebegitu percaya bahwa Angeline yang diadopsi sejak umur 5 hari oleh ayah dan ibu angkatnya, dipastikan akan hidup bahagia dan aman? Saya sendiri belum paham persis bagaimana Angelina bisa diadopsi oleh orang lain. Alasan utama mungkin karena faktor ekonomi yang kurang baik dari orang tua kandung Angeline sehingga memaksakan mereka untuk bisa merelakan Angeline dirawat orang lain.

Ya, kasus kekerasan anak memang sangat mengkhawatirkan di negara kita. Kasus Angeline hanyalah sebuah kasus yang tercuat di media publik. Masih banyak kasus kekerasan anak yang lainnya yang tak tersentuh media yang sesungguhnya membutuhkan pertolongan banyak pihak agar para anak terlantar bisa diselamatkan. Boro-boro orang tua angkat atau tiri, kasus yang akhir-akhir ini santer terdengar adalah kekerasan orang tua terhadap anak kandungnya sendiri, entah itu kekerasan seksual, penganiayaan, pemukulan dll. Sungguh miris melihat anak kecil yang lemah, suci dan tak berdosa menjadi korban kekerasan orang dewasa yang tak memiliki jiwa kemanusiaan. Bukankah kita sering takjub ketika jalan-jalan di kebun binatang, kita melihat induk monyet mengelus kepala anaknya, lihat kangguru melindungi anaknya di tubuhnya, melihat gajah berjalan beriringan dengan anaknya dll. Binatang saja memiliki hati dan perlindungan yang luar biasa untuk buah hatinya. Mengapa manusia tidak? (Potret Nyata Kekerasan Seksual Anak silahkan lihat DISINI)

Ada pula hal yang membuat saya terharu dengan sebuah meme yang beredar di sosial media seperti di bawah ini : 

 

(sumber gambar : izzawa.wordpress.com)

Jujur saja menurut saya ini adalah kritik sosial yang begitu dalam untuk para ibu yang berkarier di luar rumah, sementara ia masih memiliki bayi atau anak kecil di rumah. Jika Anda ditanya, pilih mana antara karier dan anak? Pasti akan sulit menjawabnya karena bagi para ibu merasa bahwa dua-duanya penting. Hanya saja, setiap keputusan pasti memiliki konsekuensinya masing-masing. Jika pilih untuk menjadi wanita karier, tentu Anda harus berkorban untuk kehilangan 50%  waktu Anda dalam rangka menemani perkembangan si kecil. Jika pilih mengurus anak dirumah, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan rezeki lebih yang juga sebenarnya bermanfaat pula untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk biaya untuk si kecil. Dilema memang, namun jika Anda tetap pilih menjadi wanita karier, usahakan bisa memanage waktu sebaik mungkin agar anak tak merasa ditinggal, tetap mendapat kasih sayang yang cukup serta dapat mengawasi perkembangannya dari masa ke masa.

Sekarang jika kondisinya dibalik dimana kita bertanya kepada bayi Anda, bagaimana perasaan dia saat Anda tinggal di rumah dan hanya ditemani pembantu atau baby sitter? Sudah tentu jika ia bisa ngomong, bayi Anda akan memberontak. Tentu dalam hatinya ia tak ingin Anda tinggal di rumah, ia ingin selalu Anda temani sepanjang waktu, Anda suapi, Anda beri susu dll. Kita pun bisa menyadari bahwa kasih sayang kita kepada anak kandung tentunya beda dengan kasih sayang orang lain/baby sitter/pembantu yang kita percayakan untuk menjaga anak kita. Masih ingat kan beberapa kasus penganiayaan bahkan pembunuhan banyak anak oleh baby sitternya yang tak sabar dengan kelakukan anak kecil yang dianggap nakal dan bandel?  

Ini hanyalah sebuah renungan kecil tentang anak, keberadaan anak, kebahagiaan anak serta hak-hak anak yang harus mereka dapatkan semenjak kecil. Bagi Anda yang kini memiliki anak kecil, rawat dan jagalah sebaik mungkin agar dia mengalami perkembangan optimal, baik dalam pola pikir maupun tingkah lakunya. Jika terpaksanya harus berkarier di luar rumah, usahakan agar anak bisa dititipkan ke orang terdekat yang bisa dipercaya, misalnya ke nenek/kakeknya, kerabat dekat dll.

Dan untuk kasus Angeline, semoga bisa dijadikan pelajaran oleh banyak orang tua bahwa anak adalah titipan terindah dari Sang Maha Kuasa. Ketika kita dianugerahi seorang anak, ini berarti Tuhan percaya bahwa kita bisa merawat dan membesarkannya dengan cara yang baik. Entah ini anak kandung ataupun bukan, mereka tetaplah membutuhkan kita. Mereka adalah generasi yang akan meneruskan perjuangan kita di dunia ini. Buatlah mereka merasa nyaman, tenang,  bahagia dan dapat menikmati masa-masa kecilnya. Memory kebahagiaan masa kecil akan sangat mempengaruhi perkembangan psikologisnya hingga ia dewasa kelak. Semoga anak-anak di Indonesia semakin bahagia dan mendapatkan perlindungan hukum yang lebih baik dari pemerintah.

Riana Dewie

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun