Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mampukah Eksistensi Kerajinan "Payung Juwiring" Bertahan?

15 Mei 2018   13:56 Diperbarui: 16 Mei 2018   09:30 3063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sentra Industri Kerajinan Payung Juwiring, Klaten (Dok.Pri)

Banyaknya pesanan dari dalam maupun luar negeri membuat karya unik ini semakin dikenal oleh masyarakat luas. Seperti apa sih menariknya payung juwiring ini? Berikut beberapa hal yang berhasil saya ringkas usai berjalan-jalan ke sana.

Tim Dompet Dhuafa bersama blogger dan pegiat medsos sedang mendengarkan informasi tentang cara melukis payung (dokumentasi pribadi)
Tim Dompet Dhuafa bersama blogger dan pegiat medsos sedang mendengarkan informasi tentang cara melukis payung (dokumentasi pribadi)
1. Pernah Mengalami Masa Keemasan di Era 60-an

Tak dapat dipungkiri, Payung Juwiring sempat berjaya di tahun 60-an. Hadirnya payung modern berbahan plastik atau sintetislah yang membuat eksistensi payung tradisional ini memudar. Lebih mudah diproduksi dan praktis, itu menjadi alasannya.

Namun atas tekad dari beberapa keturunan pengrajin masa lalu, payung Juwiring dihidupkan kembali dalam kemasan 'Paguyuban Lukis Ngudi Rahayu' yang dimotori oleh Bapak Ngadiyakur di tahun 2013. Beliau sendiri ternyata sudah berkecimpung di bisnis etnik ini sejak awal 2000-an.

Bapak Ngadiyakur, Pemimpin Paguyuban Lukis Ngudi Rahayu (Dokumentasi pribadi)
Bapak Ngadiyakur, Pemimpin Paguyuban Lukis Ngudi Rahayu (Dokumentasi pribadi)
2. Karya Tradisional yang Angkat Kearifan Lokal

Payung klasik yang diproduksi sejak zaman Mataram ini telah menjadi satu kekayaan budaya bangsa yang sentuh kearifan lokal. Proses pembuatannya tak mudah, dimana keseluruhannya murni dikerjakan dengan cara manual atau mendayagunakan tangan manusia hingga saat ini. 

Kearifan lokal bisa diartikan sebagai kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan-kekayaan budaya lokal seperti tradisi, petatah-petitih dan semboyan hidup (Nasiwan dkk; (2012:159)). Sebagai salah satu penyokong kearifan lokal di daerah ini, payung juwiring dari waktu ke waktu berproses menjadi karya yang unik, fungsional serta memiliki nilai seni yang tinggi.

3.Payung Lukis Juwiring Sukses Go Internasional

Syukurlah, karya dari paguyuban ini sudah dinikmati dan dipamerkan dalam beberapa event. Kabar baiknya lagi, industri kreatif ini juga mendapatkan support dari beberapa pihak, diantaranya Kementerian Pariwisata.

Payung Juwiring tak hanya bisa dinikmati di negeri sendiri, namun sempat dipamerkan juga pada event-event seni berkelas internasional di Berlin, Dubai, Jepang, Suriname, Kamboja maupun Thailand. Wow keren.

Suasana sentra kerajinan payung Juwiring (Dokumentasi pribadi)
Suasana sentra kerajinan payung Juwiring (Dokumentasi pribadi)
4. Memenuhi Pesanan Keraton Jogja dan Solo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun