Mohon tunggu...
Riana sariritonga
Riana sariritonga Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Riana sari rtg

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Mental Anak di Masa Pandemi Covid-19

19 November 2020   14:20 Diperbarui: 19 November 2020   14:31 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

COVID-19 (Coronavirus disease 2019)adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok Pada tanggal 31 Desamber 2019. Wabah infeksi virus Corona atau covid-19 semakin meluas dan telah menjangkit hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, jumlah pasien positif covid-19 bertambah dengan sangat cepat.

 Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat melakukan social/physical distancing guna mencegah penularan COVID-19. Kegiatan yang biasa dilakukan di luar, seperti bekerja, belajar dan beribadah bisa dilaksanakan di dalam rumah. Masa-masa diberlakukannya pembatasan sosial dan pembatasan jarak fisik (social distancing/ physical distancing) akibat pandemi COVID-19 ini tentunya menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua orang, termasuk anak-anak.

Bagi setiap orang tentu merasa takut dan khawatir ditambah dengan adanya peraturan social distancing menimbulkan jarak antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman, tak terkecuali di tempat ibadah pun saling memberi jarak.

Ali Aulia Ramly spesialis perlindungan anak UNICEF menerangkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan berbagai dampak pada anak, termasuk mengganggu kesehatan mental anak. Oleh karenanya, penting bagi kita memahami tahapan perkembangan sebagai upaya untuk melihat adanya indikasi permasalahan pada anak. Anak sekolah yang selama ini belajar di sekolah harus belajar di rumah secara online. Biasanya di sekolah belajar dan bermain dengan teman sekolah sekarang belajar dan bermain di rumah. Ini akan menimbulkan efek psikologis anak bisa berdampak serius.

Hal ini bisa dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada mental anak.

Berikut ini cara menjaga mental anak-anak selama pandemi virus Corona:

1. Mendampingi anak saat belajar

Membantu pembelajaran daring anak, seperti membantu mengerjakan tugas atau latihan pembelajaran dan memberi semangat, dapat anda lakukan selama pandemi virus corona. Dengan membantu anak saat belajar dapat meredakan stres, mengurangi rasa kesendirian, dan memperbaiki mood anak. Bisa juga menenangkan pikiran anak.

2. menjaga waktu istirahat anak

 dimasa pandemi ini, anak-anak sering tidak teratur dalam beristirahat, biasa pulang sekolah istirahat, namun sekarang, tidak sekolah waktu istirahat tidak tepat. kebanyakan anak-anak bermain gadget dan tidur tidak tepat waktu, akan menimbulkan istirahat tidak teratur mengakibatkan gangguan pada mental anak maka dari itu waktu istirahat anak lebih bagus diperhatikan agar pertumbuhan anak berjalan.

3. mengajak anak melakukan olahraga

 Berbagai olahraga ringan, seperti lari, lompat ditempat atau senam memakai alat musik agar anak tidak bosan. Aktivitas ini dapat mengurangi rasa bosan anak.

4.membuat aktivitas untuk anak

Anak-anak mungkin salah satu yang paling mudah terserang bosan. selama menjalani karantina di rumah, mungkin mereka merindukan kegitan bermain bersama teman-temannya, baik di lingkurang rumah maupun di lingkungan sekolah. Dr. Jack Maypole, dokter anak di Boston Medical Center, AS, berpesan agar orang tua berpegang teguh pada aturan untuk tidak megizinkan anak-anak bermain bersama teman untuk sementara waktu ini. Untuk menghibur mereka di rumah, aktivitas yang bisa kita lakukan adalah  anda bisa mengajak anak bermain yang disukai anak-anak. misalnya,  memasak, membuat kerajinan. Seperti membuat dari kaset bekas menjadi bunga dan lain-lain.

5. menjaga pola makan anak

Hidup sehat adalah kunci bagi setiap orang yang ingin memiliki kehidupan berkualitas. Dengan menerapkan pola hidup sehat, apalagi orang tua untuk anaknya pasti menginginkan yang terbaik untuk pola makan anaknya, juga untuk menghindari risiko berbagai penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup buruk akan menimbulkan berbagai penyakit. Maka dari itu, sebagai orang tua harus bijak dalam memilih makanan untuk anak. Makanan juga mempengaruhi mood anak. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang. Diantaranya yakni yang mencakup karbohidrat, protein, serat dan lemak baik.

Bukan hanya makanan sehat saja yang harus kita perhatikan dalam menjaga pola makan anak, perlu juga memperhatikan porsi makan dan waktu makan. Jangan sampai berlebihan hingga jatuh sakit dan kegemukan.

6. mengajak anak berkebun

Selama pandemi pasti anak merasa ingin melakukan sesuatu tetapi tidak didalam rumah, mereka ingin mengerjakan aktivitas di luar rumah. Nah, salah satu ampuh untuk mengusir kebosanan anak ajak mengisi waktu dengan berkebun. Anak bisa bertugas menyirami tanaman, memberi pupuk dan menanam tanaman. Berkebun bisa memberi stimulasi sensori dan motorik.

Dibuat oleh:

Riana sari Ritonga, mahasiswa program studi pendidikan matematika universitas malikussaleh. Mengikuti program KKN skema Penulisan Karya Pengabdian (kkn- PKP ) disupervisi oleh bapak Hasan Basri, S.H.,M.H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun