Alhamdulillah, sudah hampir 3 tahun kurang (sepertinya) saya bersama sahabat Kompasianer dan sahabat pembaca tercinta.
Akhir-akhir ini makin minim vote dan komentar, mungkin ini adalah sebuah tanda dari semesta bahwa saya mesti berkarya menulis namun dapat menghasilkan keuntungan secara finansial agar saya dapat menjalani hidup yang diidam-idamkan juga menikah dengan jodoh saya yang sedang dipersiapkan oleh semesta saat ini.
Wah? Apakah ini perpisahan? Entahlah ... saya sudah sering berapa kali menulis, mau istirahat dulu, mau rehat dulu, bahkan mau udahan dulu nulis onlinenya, tapi ujung-ujungnya nulis lagi nulis online.
Apakah saya mengalami kelelahan eksistensial?
Saya sering dibercandain sama orang-orang terdekat saya sendiri, "Aa-Aa ... Punya tujuan menghibur sesama, sendirinya lagi sedih, aya aya wae."
Ya mungkin sudah takdir hidup saya, untuk menyalakan lilin di tengah gelap malam yang begitu dingin dan menusuk.
Mungkin saat ini adalah proses menuju level menulis yang lebih kompleks lagi dan lebih dapat menjangkau semua kalangan pembaca umum. Emang Aa Rian mau nulis di mana?
Saya sudah dapat isyarat semesta, agar membuat novel. Yang mana rumus kehidupannya berdasarkan puisi puisi yang saya tulis. Entah mengapa setiap saya ketemu orang, dan memperlihatkan tulisan saya, pasti berkata: "A, buat novel aja"
Bagaimana sahabat nih, dukung saya tidak untuk bikin novel? Sepertinya otak saya sudah siap untuk membuatnya sekarang ini. Namun sebagai "bayarannya" menulis di K mesti saya tinggalkan dahulu. Saya tidak bisa menjanjikan apa apa kepada sahabat pembaca soal nulis lagi di K atau tidak. Karena saya sering mengingkari janji saya sendiri untuk diri saya sendiri, seperti mau berhenti nulis, taunya Allah kasih ide yang harus ditulis, pada akhirnya saya ingkari saja janji saya, dan tulislah ide saya di platform ini juga di platform saya waktu hijrah.
Semoga saja kondisi hidup saya membaik, setelah saya menciptakan karya novel dengan kekhasan saya sendiri. Saya saatnya ganti kata "Berkorban" menjadi kata "Berjuang" untuk diri saya pribadi.
Cheers sahabat-sahabatku! Terima kasih sudah setia menemani hari-hari saya dengan harapan dan doa tulus yang indah, saya selalu merasakan hangatnya doa dan harapan sahabat di hati terdalam saya saat di masa-masa menantang.
Semoga yang terbaik dan terindah menyertai kita semua pada kisah yang menuju akhir, menutup buku kehidupan. Amin.
Sayonara!