Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memperdalam Praktik Keagamaan Islam dengan Studi Banding Ilmu Pengetahuan Tiap Zaman dari Veda

2 Agustus 2023   04:00 Diperbarui: 2 Agustus 2023   04:40 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Quran (iStock) dan Bhagavad Gita (Photo by Caesar Oleksy from Pexels)  

Saya baru saja mempelajari lembaran buku Simfony Moderasi Hindu Indonesia. Pada buku tersebut menjabarkan praktik ajaran agama yang paling utama pada 4 Zaman yakni:

  • Satyayuga, menekankan meditasi.
  • Tretayuga, menekankan upacara kurban suci.
  • Dwaparayuga, menekankan pemujaan arca.
  • Kaliyuga, menekankan pada mengucap nama suci Tuhan.

Dalam ajaran Islam sendiri 3 praktek pada zaman Tretayuga, Dwaparayuga dan Kaliyuga sudah dilaksanakan secara umum. Yang diantaranya:

  • Upacara kurban suci berupa pelaksanaan ibadah penyembelihan hewan kurban yang terpilih di Hari Raya Idul Adha.
  • Pemujaan arca, Umat Islam melaksanakan ibadah salat wajib 5 waktu menghadap kiblat (arah menuju Rumah Allah, Ka'bah) untuk menyembah Allah.
  • Mengucap nama suci Tuhan berupa berdzikir (istighfar, tahmid, tahlil, takbir, tasbih).

Fungsi dari praktik ibadah dalam umat islam diatas adalah:

Ibadah Kurban

Ibadah penyembelihan hewan kurban yang terpilih di Hari Raya Idul Adha merupakan kewajiban bagi umat muslim yang mampu (secara ekonomi di zaman ini) untuk mempersembahkan keikhlasan diri kepada Allah melepaskan kepemilikan sang diri yang amat dicintai, seperti yang digambarkan kisah penyembelihan anak kandung Nabi Ibrahim (yang kemudian Allah ganti dengan hewan kurban). 

Dan penyembelihan hewan kurban ini wajib masyarakat laksanakan rutin setiap tahunnya demi melatih keikhlasan diri makin terpatri dalam diri.

Ibadah Salat

Kewajiban Salat 5 waktu sendiri diterima saat peristiwa Isra Mikraj Baginda Rasul Muhammad atas kewajiban paling utama bagi muslim. Syahadat pertama diucapkan barulah salat menjadi kewajiban, sebagai landasan pokok melaksanakan ibadah salat. Inilah yang mendasari Salat adalah tiangnya agama (Islam).

Ibadah salat sebenar-benarnya akan dirasakan kebermanfaatannya saat hari umat manusia dibangkitkan (Hari Kiamat). Tubuh manusia yang saat ini (di zaman kaliyuga) rapuh dan lemah jika terkena benturan sangat keras atau penetrasi benda tajam, mudah terkena penyakit jika daya tahan tubuh menurun, dan kelemahan sebagainya. 

Namun saat hari kiamat (hari kebangkitan) kelak orang-orang yang teguh melaksanakan Ibadah Salat dengan benar dan tak pernah terputus, niscaya tubuhnya terbangkitkan potensinya sesuai apa yang ia sembah (Allah Yang Maha Kuasa), artinya potensi tubuh manusia akan bangkit sepenuhnya sesuai kualitas salatnya.

Ibadah Dzikir

Berdzikir memiliki fungsi dahsyat untuk menjernihkan hati dan pikiran dari pengaruh setan iblis yang menyebabkan terjangkitnya 6 musuh (hawa nafsu, tamak, marah, kesombongan, mabuk dan irihati) sehingga membuat kesadaran rusak dan keinginan diri makin tak terkendali. 

Dengan berdzikir secara konsisten, berulang dan tiada terputus apalagi disertai keyakinan yang sangat kuat kepada Allah, dan pada pelaksanaannya beramai-ramai bersama sesama muslim, niscaya kesadaran dan keinginan masyarakat akan termurnikan (dari sifat sifat negatif).

Kalau Meditasi?

Bagaimana untuk meditasi untuk umat Islam? Dalam perjalanan saya menelusuri meditasi, ini hanya saya temukan jika kita menekuni dunia spiritual dan yoga, apabila dipadukan dengan ilmu pernafasan. Dan ini adalah pilihan alternatif bagi sahabat ingin mencari guru meditasi yang selaras dengan keyakinan sahabat.

Sejatinya dalam ajaran Islam lebih mengenal kontemplasi diri yang dikenal Muhasabah. Muhasabah adalah proses evaluasi diri atau introspeksi diri untuk mengetahui apa yang mesti ditambahkan pada diri, apa yang mesti dihilangkan dari diri, apa yang mesti diperbaiki pada diri, dan apa yang mesti dipertahankan pada diri. Guna memantaskan diri dalam hubungan umat muslim dengan sesama (manusia), alam dan Tuhan (Allah SWT). Dengan demikian melalui Muhasabah ini umat Muslim secara bertahap menuju versi terbaiknya dalam melakukan hubungan dengan sesama, alam dan Tuhan (Allah SWT).

Inilah 4 pondasi ibadah keagamaan yang akan menguatkan Kaum Muslimin beriman di hari kiamat.

Demikian tulisan ini saya akhiri.

Semoga bermanfaat.

Cimahi, 2 Agustus 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun