Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Fokus Pikiran Umat Islam Saat Menjelang Wafat dan Ilmu Menyembelih Hewan yang Dihalalkan

25 Maret 2023   04:25 Diperbarui: 25 Maret 2023   04:27 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fokus pikian Umat Islam (freepik.com)

Fokus pikiran (penyembahan) Umat Islam ialah kepada Allah Swt. melalui ibadah Salat dan Dzikir semata sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an:

Al-Qur'an (Dokpri)
Al-Qur'an (Dokpri)

Dengan menjaga konsistensi ibadah salat yang wajib dan diperkuat dengan kebiasaan dzikir, niscaya saat menjelang wafat kita dalam kondisi senantiasa mengingat-Nya. Sehingga dengan kekuatan pikiran, pikiran menjadi kendaraan roh guna mencapai tubuh surgawi yang kekal abadi dikembalikan kepada Allah yang Maha Esa selama-lamanya. Hanya melalui Nama Suci Allah, saat menjelang wafat, kita dikembalikan kepada Allah dalam Surga-Nya yang kekal.

Konsep ini juga ditemukan pada Ajaran Veda (Hindu), yang dinamakan Punarbhava atau kelahiran kembali sebagai evolusi kesadaran sang Roh bahwa apa yang menjadi fokus pikiran makhluk Allah saat menjelang wafat kelak menentukan tubuh jasmani kelahiran berikutnya, seperti contoh berikut.

Seekor katak mati dimakan ular, maka roh katak yang mengingat ular saat kematiannya memperoleh badan ular di kelahiran berikutnya. Seekor ular mati dimakan anaconda, maka roh ular yang mengingat anaconda saat kematiannya memperoleh badan anaconda pada kelahiran berikutnya. Seekor anaconda mati ditangan manusia laki-laki yang melindungi diri, maka anaconda yang mengingat manusia memperoleh badan manusia laki-laki yang gemar berburu pada kelahiran berikutnya. Manusia laki-laki pemburu tersebut wafat dalam keadaan mengingat segala kebaikan istrinya, maka pada kelahiran berikutnya melalui kekuatan pikiran ia dilahirkan kembali menjadi seorang perempuan yang baik, hingga pada akhirnya sang perempuan wafat dalam keadaan mengingat Nama Suci Tuhan, dan iapun berpulang kepada Tuhan Yang Maha Kekal dengan tubuh surgawi pasca kematiannya.

Hal demikian berlaku pula untuk Hewan yang dihalalkan untuk disembelih dalam ajaran Islam seperti Ikan, Ayam, Kambing, Domba, Sapi dan sebagainya yang dihalalkan untuk dimakan dagingnya. 

Apabila sang hewan disembelih dengan mengatasnamakan Nama Suci Allah, dan penyembelih adalah seorang muslim yang beriman, maka hewan yang disembelih tersebut kelak dikembalikan kepada Allah dan memperoleh badan surgawi yang kekal di sisi-Nya. Dagingnya pun halal untuk dikonsumsi sebagai bentuk keridaan sang hewan yang disembelih tersebut.

Maka marilah sama-sama berlomba-lomba dalam keadaan mengingat Allah melalui peribadatan di Bulan Suci Ramadan ini. Insya Allah kita semua dikembalikan pada sisi-Nya dalam keadaan selamat dan berbahagia. Amin Yaa Rabb.

Cimahi, 25 Maret 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan warganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun