Hai sahabat Pembaca!
Saya akui semasa berkompasiana ria menjadi penulis disini. Saya melakukan beberapa kesalahan dalam berbahasa Indonesia saat menulis.
Padahal saya sudah mempelajari ilmu Neurosemantics yang berkaitan dengan emosi manusia dalam pemaknaan kata. Dengan demikian saya membuka kembali lembaran ilmu tersebut untuk mengetahui apa saja kesalahan saya saat menulis di Kompasiana, dan apa yang saya seringkali temukan kekeliruan berbahasa Indonesia yang tidak baku dari diri saya dan sahabat Kompasianer dengan maksud untuk sama-sama belajar.
1. Kurangnya memperhatikan Kata Baku berdasar KBBI
Saya akui, saya mengalami transformasi dalam penggunaan kata baku untuk kata-kata islami. Saya menelusuri tulisan-tulisan terdahulu yang sudah tergoreskan menjadi sejarah saya menulis di Kompasiana yang kemudian saya sadari bahwa saya masih perlu banyak belajar Berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kata-kata tersebut diantaranya:
- Alloh seharusnya Allah.
- Al-Quran seharusnya Al-Qur'an.
- Aamiin seharusnya Amin.
- Shalat seharusnya Salat.
- Sholawat atau Shalawat seharusnya Selawat.
- Ridha seharusnya Rida.
- Shaleh seharusnya Saleh.
- Dan sebagainya.
Metode yang saya lakukan adalah melakukan perbandingan kata dengan mengetikannya di kolom "searching" google, misal:
Allah atau Alloh.
Maka Google menjawab yang benar adalah Allah. Tentunya disertai deskripsi dan referensi yang jelas yakni KBBI.
Kita tentu sering cenderung menuliskan apa yang kita baca secara lisan, daripada yang benar penulisannya menurut Berbahasa Indonesia yang baku. Sehingga pembaca tulisan kita dari berbagai keyakinan beragama tentu memaknai karakter kita lebih dominan ideologi agamanya daripada Ideologi berbahasa Indonesia yang baik dan benar saat menulis tulisan.
Tak jarang ketidaknyamanan dari diri pembaca yang membaca tulisan kita semua timbul, hingga pada akhirnya tulisan kita ditinggalkan begitu saja atau bahkan dilewatkan, karena kebiasaan menulis yang keliru kita perbuat. Apalagi kalau kita sudah dapat stigma dari para pembaca. Walah repot juga kalau demikian sahabat!