Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Kepompong dan Kaitannya Dengan Uzlah

19 November 2022   16:15 Diperbarui: 20 November 2022   04:43 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai sahabat Pembaca!

Terima kasih sahabat penuh perhatian dan selalu setia hadir di setiap tulisan saya.

Saya doakan Keberkahan hidup mengalir di kehidupan Sahabat selama-lamanya. Aamiin YRA.

Kali ini saya ingin membagikan sebuah Filosofi tentang Uzlah (Menyendiri) yang ada kaitannya dengan Transformasi Kepompong.

Jadi inget lagu Sindentosca Kepompong dong! Hehehe~

"Persahabatan bagai kepompong~ berubah ulat menjadi kupu-kupu~"

Nah.

Mengingat daku sedang kondisi Uzlah.

Aku masih belum pantas untuk berkemampuan menjadi seorang yang benar-benar dibutuhkan kehadirannya bagi negeri ini secara fisik, karena aku masih memantapkan diri dalam kondisi ketersendirian dan mengasingkan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern kota.

Saya berfokus pada tirakat saya yang selalu saya gembor-gemborkan pada artikel saya sebelumnya di akun Kompasiana:

https://www.kompasiana.com/rian94168

Banyak yang mengungkapkan sahabat Kompasianer dan pembaca, mungkin saya unik, beda sendiri, dan sebagainya.

Karena itu semua adalah bentuk perjuangan untuk dirimu dan kamu-kamu semua sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun