Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekuatan Dahsyat dari Berusaha Kemudian Berserah Diri kepada Allah

4 November 2022   15:00 Diperbarui: 4 November 2022   15:05 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita sudah mengenal Potensi Kemahakuasaan Tuhan yang kita sembah.

Maka.

Ketika kita menghadapi sesuatu yang diluar perencanaan kita, dan itu menjebak kita kearah kecemasan dan kegelisahan.

Upayakanlah satu cara.

Barulah berserah diri memunajatkan doa, harapan dan selalu mengingat Nama Suci-Nya.

Sebagai contoh.

Seorang peternak kambing, ia ingin bertransaksi di sebuah ruangan yang berada didalam bangunan.

Namun ia berfikir bagaimana caranya ia sanggup bertransaksi tanpa harus kehilangan kambing yang ia bawa.

Terfikirkanlah sebuah cara.

Ia ikatkan kambing tersebut di sebuah tiang menggunakan tali.

Lalu berdoa semoga Allah menjaganya.

Setelah itu ia masuk kedalam ruangan transaksi sembari berdzikir sampai tiba waktu tercapainya tujuan transaksi.

Nah.

Apa jadinya kalau sang peternak kambing tidak ada usaha mengikatkan kambingnya, dan membiarkan sang kambing berkeliaran namun ia yakin dengan penyerahan diri kepada Allah?

Itu kurang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun