Mohon tunggu...
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN S. FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Your great hope needs great price 🌏 Menyediakan konten yang hanya dapat dipahami mata hati, bukan mata fisik 🌏 Milenial kelahiran '94 🌏 Menaruh kecintaannya pada sastra puisi, filsafat dan teologi 🌏 Alumni Daci dan Sachi (4 tahun SMA di Cimahi, mengulang kelas 12, karena sakit non-medis) 🌏 Pernah ikut beladiri Karate dan Wushu, dan senang berenang (belum ikut latihannya lagi) 🌏 Pernah kuliah D3 Akuntansi di A2B Akademi Akuntansi Bandung (walau sudah lupa), Pernah kuliah S1 Administrasi Negara STIA Cimahi (tinggal diperdalam lagi), Pernah jadi Pelatih Olahraga Senam Pernafasan berbasis Zikir Allah (MAHATMA) namun sekarang dilatih oleh keluarga sahaja jadi anggota biasa 🌏 Juga menulis di Blog Jurnalisme Publik Lainnya, bisa disearch di mesin pencari dengan kata kunci nama lengkap saya 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendapat Prasangka Buruk dari Saudara Sendiri? Senyumin Aja

23 Oktober 2022   10:15 Diperbarui: 23 Oktober 2022   10:29 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Sahabat Pembaca!

Pasti sahabat pernah merasakan tuduhan bahkan fitnah keji yang dirasakan selama hidup. Itu ciri sahabat sedang diuji keimanannya Kepada Allah S.W.T. Yang itu semua berasal dari Prasangka buruk yang ada di pikiran beliau-beliau terhadap kita.

Apa itu prasangka?

Prasangka adalah sikap mengambil sebuah keputusan tanpa mengetahui fakta yang relevan dengan realitas.

Berprasangka Buruk sejatinya dilarang oleh setiap Agama.

Nah.

Apakah kaitannya dengan Hukum Energi yang saya telaah dan kaji selama 6 Tahun melalui Olahraga Pernafasan MAHATMA (Maju Sehat Bersama)?

Mekanisme-nya:

Saat Pikiran kita memproduksi sangkaan-sangkaan negatif (dalam konotasi Buruk) maka terciptalah energi negatif pula yang dapat merusak akal sehat pikiran kita. Lalu biasanya energi negatif ini akan pergi menuju sasaran target yang dituduhkan, energi ini aktif bergerak meluncur jika kita melisankan sangkaan negatif itu atau menuliskan sangkaan negatif itu di media online ini, yang ditujukan kepada pikiran sang target.

Hmm... Lanjut ya!

Apabila sang penerima kata-kata sangkaan negatif ini marah mendengarnya. Maka ia sejatinya menerima sangkaan itu, dan berdampak pada pikirannya hingga menyebabkan overthinking yang disebabkan energi negatif masuk dalam pikirannya.

Gejala overthinking ini seakan ada percakapan jahat yang menyudutkan seorang yang terkena dampak energi negatif ini didalam pikirannya. Seperti yang dijelaskan Al-Quran Surah An-Nas perihal kejahatan bisikan setan yang menyebabkan keputusasaan.

Kalau ga merasa seperti yang dituduhkan? Kenapa marah? Itu sama saja menerima bahwa kita seperti yang dituduhkan orang yang berprasangka negatif kepada diri kita.

Lalu.

Bagaimana dengan orang yang sabar? Yang ketika ia mendapati sangkaan dari ucap dan tulisan yang menuduhnya sesuai prasangka negatifnya, apa terjadi selanjutnya?

Ciri orang yang beriman dan bertakwa Kepada Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Perkasa. Ketika ia dituduh bahkan difitnah, mendapatkan prasangka. Ia malah tersenyum, dan yang hebatnya lagi memberikan perhatian khusus pada orang yang menuduhnya! Wow.

Maka apakah yang terjadi berdasarkan hukum energi?

Energi negatif itu akan berbalik kepada sang penuduh, dan menyebabkan pelaku penuduh sangkaan negatif itu merasakan overthinking berlebih (overload) sesuai dengan kualitas besarnya energi negatif merusak yang diciptakan oleh alam bawah sadarnya sendiri.

Jadi.

Masih mau marah kalau kena tuduh dan fitnah? Yang sejatinya tidak relevan dengan diri kita? Dan hanya prasangka belaka?

"Heheheh."

Boleh dong komen-komennya sahabat.

Mantap!

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 23 Oktober 2022.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun