Contoh lain dari musibah yang juga ikut disangkut pautkan dengan azab Tuhan adalah penyebaran virus Corona yang terjadi di kota Wuhan China pada bulan Januari 2020 lalu.Â
Berdasarkan pada berita yang beredar, korban yang terinfeksi oleh virus Corona di Wuhan sebanyak 1.113 orang yang meninggal dunia dan 500 petugas medis juga dinyatakan positif terinfeksi oleh virus Corona, bahkan diperkirakan jumlah tersebut akan semakin bertambah lebih banyak lagi.
Hal itupun kemudian mengundang perhatian dari banyak orang bahkan digadang-gadang virus Corona yang menyebar di Wuhan tersebut merupakan bentuk perwujudan murka Tuhan bagi para warga negara China. Dengan alasan adanya perlakuan yang tidak manusiawi dari pemerintah China terhadap para ummat muslim Uighur. Entah kabar tersebut benar atau tidak, namun kabar itulah yang kemudian dijadikan sebagai kambing hitam di balik menyebarnya virus Corona di Wuhan sana.
Dan kemungkinannya masih banyak lagi contoh-contoh musibah lainnya yang juga ikut disangkut pautkan dengan azab Tuhan. Menganggap musibah sebagai azab dari Tuhan tentu bukan sesuatu yang diindahkan dalam agama Islam.Â
Justru adanya musibah yang menimpa kita atau yang terjadi di sekeliling kita merupakan wujud kasih sayang Tuhan terhadap kita. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw:
"Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji". (HR. Ath-Thabrani).
Bahkan musibah yang lebih mengerikan sebenarnya akan terjadi saat kita sudah menafsirkan musibah sebagai bentuk kemurkaan Tuhan. Akibatnya, murka Tuhan akan dianggap lebih besar daripada rahmatnya, sementara Tuhan sangat jauh dari sifat-sifat yang seperti itu. Karena sesungguhnya kasih sayang Tuhan lebih besar lagi dari apa yang kita sifatkan kepadanya.Â
Dengan alasan ini jugalah sehingga mengapa kemudian disetiap permulaan surah yang ada di dalam Al-Qur'an senantiasa diawali dengan kalimat basmalah, karena untuk menegaskan kepada kita bahwa kasih sayang Tuhan terhadap hamba-hambanya jauh lebih besar daripada murkanya.