Mohon tunggu...
Ria Asep Sumarni
Ria Asep Sumarni Mohon Tunggu... Dosen

Education, Learning Media, Travelling, Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kompetensi Guru Pesantren Melalui Pelatihan E-Modul Berbasis Deep Learning

11 Juli 2025   16:11 Diperbarui: 11 Juli 2025   16:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Pembukaan Kegiatan oleh Prof. Robinson Situmorang, M.Pd

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Doktor Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ Mengadakan Pelatihan Pembuatan E Modul Ajar Teritegrasi Deep Learning Untuk Guru-Guru Di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School  Desa Waru Jaya Kecamatan Parung Kabupaten Bogor - Jawa Barat

Program Studi Doktor Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kapasitas pendidikan nasional melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025. Kegiatan ini mengangkat tema "Pelatihan Pembuatan E-Modul Ajar Terintegrasi Deep Learning untuk Guru-Guru di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School" yang berlokasi di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Penugasan Wilayah Binaan Unggulan (PkM-PWBU) yang didukung penuh oleh LPPM UNJ.

Tim pengabdian diketuai oleh Prof. Dr. Robinson Situmorang, M.Pd., dengan anggota dosen dari berbagai bidang keahlian di Teknologi Pendidikan, yaitu Prof. Dr. Suyitno Muslim, Prof. Dr. Moch. Sukardjo, Dr. Marsofiyati, dan Dr. Annis Kandriasari, serta melibatkan mahasiswa program doktor dan magister. Mereka bekerja sama dengan pihak Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman sebagai mitra utama. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan pemanfaatan teknologi canggih dalam proses belajar mengajar di lingkungan pesantren, khususnya melalui integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI) dan pendekatan pembelajaran Deep Learning dalam e-modul ajar.

Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa para guru di pesantren tersebut masih didominasi oleh pendekatan pembelajaran tradisional yang belum terintegrasi dengan kemajuan teknologi digital. Berdasarkan asesmen awal, sebagian besar guru belum familiar dengan perangkat pembelajaran digital apalagi konsep Deep Learning. Oleh karena itu, pelatihan dirancang dengan pendekatan pemberdayaan yang menyeluruh, dimulai dari sosialisasi, pelatihan teoritis dan praktis, hingga pendampingan dalam menyusun e-modul ajar yang relevan, kontekstual, dan adaptif terhadap kebutuhan siswa.Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh Ibu Ria Asep Sumarni, M.Pd.Si selaku MC. Sambutan hangat disampaikan oleh Prof. Robinson Situmorang, M.Pd yang menekankan pentingnya literasi digital di lingkungan pesantren. Beliau menyampaikan bahwa transformasi pendidikan melalui teknologi bukanlah menggantikan peran guru, melainkan memperkuatnya sebagai fasilitator pembelajaran abad ke-21. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan doa pembuka oleh perwakilan peserta, agar kegiatan berjalan dengan lancar.

Gambar 2. Kegiatan Ice Breaking
Gambar 2. Kegiatan Ice Breaking
Agar suasana tetap segar, sesi ice breaking dipandu oleh Pak Heru  dan Ibu Ria pada pukul 10.00 WIB. Ice breaking dilakukan dengan permainan edukatif yang melibatkan semua peserta. Aktivitas ini dirancang untuk membangun kembali semangat dan fokus peserta sebelum memasuki penyampaian materi. Suasana ruangan menjadi lebih hidup, diselingi canda tawa dan kolaborasi antarpeserta. Setelah kegiatan Ice breaking dan sebelum masuk kegiatan inti dilakukan foto bersama dengan seluruh peserta didalam ruangan pelatihan

Gambar 3. Foto bersama Peserta
Gambar 3. Foto bersama Peserta

Gambar 4. Kegiatan Inti Oleh Pemateri
Gambar 4. Kegiatan Inti Oleh Pemateri

Selanjutnya masuk ke acara inti, Materi disampaikan oleh Bapak Yogi Wiratomo, M.Pd., yang mengangkat topik "Perangkat Pembelajaran Berbasis Deep Learning dan Integrasi dengan ChatGPT". Peserta dikenalkan pada cara merumuskan tujuan pembelajaran menggunakan Taksonomi Bloom revisi, menyusun konten adaptif, serta mendesain soal evaluasi berbantuan AI. ChatGPT dipraktikkan langsung untuk mendukung guru dalam membuat modul ajar yang lebih dinamis, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam.

Gambar 5. Antusiasme Peserta dalam Kegiatan
Gambar 5. Antusiasme Peserta dalam Kegiatan
Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan dalam sesi diskusi, mulai dari integrasi nilai-nilai keislaman dalam AI hingga cara menyusun rubrik penilaian otomatis. Untuk menyegarkan suasana, sesi ice breaking dengan permainan edukatif turut menghidupkan semangat peserta sebelum masuk ke sesi kerja kelompok. Peserta kemudian dibagi dalam enam kelompok berdasarkan rumpun mata pelajaran dan mendapatkan pendampingan langsung dari fasilitator ahli.

Gambar 6. Pendampingan Tugas Kelompok oleh Fasilitator
Gambar 6. Pendampingan Tugas Kelompok oleh Fasilitator
Puncak kegiatan pelatihan adalah praktik langsung pembuatan e-modul ajar oleh tiap kelompok. Modul mencakup tujuan pembelajaran, materi, aktivitas berbasis Deep Learning, evaluasi, serta pemanfaatan fitur AI untuk analisis hasil belajar. Beberapa kelompok bahkan mampu menyusun modul yang terintegrasi dengan quiz interaktif dan media visual yang menarik. Draft e-modul ini menjadi awal dari proses pengembangan lanjutan yang akan didampingi secara daring pasca kegiatan.

Gambar 7. Foto Bersama di Akhir Kegiatan
Gambar 7. Foto Bersama di Akhir Kegiatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun