Pangan merupakan hal terpenting dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia selain sandang dan papan, sebagaimana manusia tidak dapat hidup tanpa adanya pangan. Hal tersebut menjadikan ketahanan pangan sebagai persoalan yang serius. Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan dapat menjadi ancaman serius apabila gagal diimplementasikan oleh suatu bangsa.
Keterbatasan lahan pertanian di Desa Sinar Banten menjadi salah satu permasalahan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas budidaya sehingga berdampak negatif pada produksi pangan. Permasalahan tersebut menjadi salah satu fokus dari program KKN-T Kolaborasi Mahasiswa IPB X Unila yang ada di Desa Sinarbanten.
Program kerja Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) dilaksanakan sebagai solusi bagi permasalahan tersebut dan bisa menjadi salah satu program untuk ketahanan pangan keluarga Desa Sinar Banten. Tim KKN-T IPB X Unila memberikan sosialisasi dan demonstrasi kepada pemuda Karang Taruna di desa Sinarbanten.
“Budikdamber diharapkan membuka potensi bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan budidaya di tempat yang sangat terbatas” ujar Fahmi salah satu Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan IPB University.
Secara teknis, pengisian media ember dilakukan dengan mengisi air ke dalam dua buah ember 80 liter hingga air mencapai batas leher ember. Sebelum penebaran benih lele dilakukan, media diberi EM4 perikanan dan dibiarkan selama 2 hari agar kualitas air terjaga.
Media yang telah disiapkan tersebut kemudian ditabur dengan benih lele berukuran 3-5 cm sebanyak 60 ekor agar sesuai dengan batas padat tebar pada media.
Gelas air yang telah disangkutkan pada leher ember diisi dengan media arang kemudian ditanam dengan batang dan benih kangkung. Media budikdamber yang telah dipersiapkan kemudian dirawat dengan pemberian pakan teratur dan dilakukan pengurasan setiap dua minggu sekali.
Karang Taruna Sinarbanten menyambut program ini antusias dan juga aktif dalam berdiskusi terhadap program budikdamber yang dilaksanakan.