Mohon tunggu...
RhetIM
RhetIM Mohon Tunggu... Buruh - Orang biasa

Aneh ajalah. Bingung mau dibuat apa, karena ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lelaki di Bawah Hujan

10 Juli 2017   00:52 Diperbarui: 10 Juli 2017   01:10 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pernah suatu kali dirinya dekat dengan seorang anak Bahasa. Lumayan, lelaki itu pandai merayu. Setiap paginya selalu ada sms mesra penuh rangkaian kata-kata. Namanya juga cewek, siapa sih yang tidak bisa termakan oleh rayuan lelaki. Apalagi, cowok yang mendekatinya itu seorang yang aktif mengisi mading dan juga aktif mengirim berbagai tulisannya di media koran dan majalah. Bahkan di media sosial milik lelaki itu, tak sedikit wanita yang mengejar-ngejarnya.

Padahal, jika dilihat dari tampangnya sih biasa saja. Tidak menunjukkan suatu kelebihan seperti artis Rano Karno atau Rhoma Irama saat masa muda yang keahlian dan juga wajahnya begitu memikat. Hingga di suatu ketika, Nita, hangout bareng sama lelaki itu. Baru jalan pertama saja sudah minta dicium. Bukannya bibir Nita yang melekat pada pipinya, namun bertubi-tubi pukulan yang harus ia dapati dari seorang wanita yang pandai memainkan kaki dan juga tangannya.

Akibat dari masa buruk yang pernah ia alami, berimbas pada semua cowok yang memasuki jurusan Bahasa. Padahal, tidak semuanya seperti itu. Tapi, tidak ada yang berani untuk menasihati atas kebenciannya itu yang tertanam begitu mengakar kuat di dalam hatinya.

Nah, dua cewek yang juga bersama dengan April ini adalah orang yang lugu dan polos. Namanya juga anak kembar, jadi kelakuan kedua cewek itu sama. Namun, bukan berarti tidak ada kelebihan dalam diri mereka. Keduanya sama cantik. Namanya Ria dan Natalie. Dua anak kembar. Yang membedakan mereka hanya kacamata yang begitu lekat pada Ria. Dan juga sifat Natalie yang sebenarnya lebih terlihat dewasa. Keduanya pun termasuk anak yang penurut dan pintar dalam setiap pelajaran. Jadi, setiap di dalam kelas keduanyalah yang menjadi andalan teman-temannya yang lain, ketika mendapat kesulitan dalam soal pelajaran.

Kadang keduanya pun tak begitu nyambung untuk diajak curhat soal perasaan. Natalie yang tampak begitu cuek dan Ria yang lebih dominan terlihat mendengarkan, namun entah pikirannya kemana. Terkadang juga ada manfaatnya. Setiap salah satu temannya bertanya, jawaban yang mereka lontarkan selalu memberikan jalan keluar di saat masalah datang dan menghimpit temannya yang lain.

Seperti waktu itu, di mana ketika Nita menghadapi soal dirinya bertemu dengan sang mantan. Di tengah cerita yang sedang membahas, bahwa mantan dari Nita itu memaksa untuk mengajak dirinya menjalin hubungan kembali, tiba-tiba keduanya bertepuk tangan seraya berkata, "selamat ya, akhirnya diajak lagi balikan."

Kedua bola mata Nita ini pun seketika saja melotot dan hampir keluar dari tempat asalnya. Bagaimana tidak, sedang sedari awal, Nita tak pernah lagi menginginkan hal itu terjadi lagi---mengulang masa silam dalam lembaran yang baru, baginya adalah suatu petaka. Namun, tak pernah disangkali bahwa sang mantan itu juga adalah cinta pertamanya yang dipertemukan dalam sanggar Elang---sebuah perguruan karate di sekolah yang Nita tekuni hingga menjadi juara tingkat nasional.

Berkat dukungan dan semangat dari sang mantan juga yang akhirnya membuat, Nita, dapat membawa piala dan piagam juara pertama, mengangkat prestasi nama sekolahnya. Sakit hatinya bermula, ketika ia mengetahui dengan mata kepalanya sendiri---lelaki yang ia cintai dan pernah menjadi semangat untuk hidupnya---berjalan dengan wanita lain.

Bersambung,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun