Setelah mereka laporan ke keluarga santri bahwa anak-anaknya sudah di atas kapal, mereka pun akhirnya berpamitan untuk kembali ke Lamongan, Nugroho pun demikian. Kami akhirnya berjabat tangan lalu berpamitan.
Saya pun check-in.
***
"Es (panggilan ke temen-temennya), tiket masuk yang tadi tidak bisa di-scan, jadi harus pakai kartu e-money," kata Nugroho dengan nada agak panik, terus ia coba datang ke Alfamart Express untuk beli kartu e-money.
"Tidak ada ternyata, yasudahlah aku ngojek wae, yo piye neh..." katanya, saya coba urun ide untuk minta tolong sama orang lain untuk tap-out dengan kartu e-moneynya, nanti coba diganti dengan uang cash.
"Mungkin akan seperti itu," jawabnya.
Beberapa saat kemudian, Nugroho meneleponku bilang berhasil men-scan kartu parkirnya. Bilang harus dicoba beberapa kali, mesinnya memang agak eror. Saya bernapas lega sekali.
Pukul 23.20, penumpang KM Dharma Rucitra VIII akhirnya dipersilakan untuk boarding. Semua bersiap untuk mengemasi barang menuju kapal. Sementara hujan ringan masih menyelimuti Surabaya sedari tadi.[*]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI