JEDDAH -- Pertandingan perdana Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, dipastikan dimulai dengan tensi tinggi. Bukan hanya karena krusialnya laga ini, namun karena drama di luar lapangan yang sukses menyatukan warganet dari kedua negara: protes keras atas penunjukan wasit.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menunjuk wasit asal Kuwait, Ahmad Al-Ali, untuk memimpin duel ini. Keputusan ini langsung memicu reaksi serentak di media sosial. Warganet Indonesia menyuarakan kekhawatiran karena rekam jejak wasit Al-Ali yang dinilai merugikan Garuda di masa lalu, bahkan PSSI dikabarkan telah melayangkan surat protes resmi kepada AFC.
Menariknya, kemarahan juga datang dari kubu lawan. Sejumlah akun dan media sosial ternama Arab Saudi ikut mempertanyakan netralitas wasit yang berasal dari kawasan Timur Tengah yang sama (WAFF - West Asian Football Federation). Mereka khawatir keputusan yang kontroversial justru akan merusak kredibilitas pertandingan. Fenomena "persatuan wasit" ini pun viral, menjadi trending topic yang menunjukkan besarnya perhatian publik pada laga hidup mati ini.
Di tengah hiruk pikuk kontroversi wasit, fokus skuad Garuda justru kembali mengarah ke persiapan teknis. Kabar baik datang dari penjaga gawang andalan, Maarten Paes, yang dilaporkan telah tiba di Jeddah dan comeback dalam kondisi bugar setelah sempat mengalami masalah hamstring.
Kehadiran Paes menjadi suntikan moral yang besar. Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, diprediksi akan mengandalkan formasi 4-2-3-1 dengan Paes kembali mengawal mistar gawang. Kombinasi bek tangguh seperti Jay Idzes dan Kevin Diks di lini belakang siap meredam serangan cepat Green Falcons.
Sementara itu, di lini serang, prediksi starter kembali menguatkan nama Ole Romeny sebagai ujung tombak, didukung oleh gelandang kreatif seperti Thom Haye dan Eliano Reijnders. Skema ini dipercaya akan menjadi senjata kejutan untuk mencuri poin di markas lawan.
