Mohon tunggu...
Reza tri mulyadi
Reza tri mulyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 habits by Stephen chopey

7 September 2025   21:46 Diperbarui: 7 September 2025   21:46 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Buku The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey adalah salah satu buku pengembangan diri yang paling berpengaruh di dunia. Buku ini mengajarkan kebiasaan-kebiasaan dasar yang dapat membantu seseorang menjadi pribadi yang lebih efektif, sukses, dan seimbang dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Covey menekankan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang keterampilan teknis atau pencapaian materi, tetapi juga tentang karakter, prinsip, dan cara berpikir. Tujuh kebiasaan ini membentuk sebuah kerangka yang jika dipraktikkan, mampu meningkatkan kualitas diri, hubungan, dan hasil kerja.

1. Be Proactive (Jadilah Proaktif)

Kebiasaan pertama menekankan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih respon terhadap situasi. Orang yang proaktif tidak menyalahkan keadaan atau orang lain, melainkan fokus pada hal-hal yang bisa mereka kendalikan.

Contoh: Saat nilai ujian jelek, ia memperbaiki metode belajar, bukan menyalahkan soal atau keberuntungan.

2. Begin with the End in Mind (Mulailah dengan Tujuan Akhir)

Setiap tindakan sebaiknya diarahkan pada tujuan besar yang ingin dicapai. Dengan visi yang jelas, seseorang tidak mudah tergoda oleh hal-hal kecil yang tidak sejalan dengan tujuan hidupnya.

Contoh: Mengikuti organisasi bukan sekadar mengisi waktu, tetapi untuk melatih kepemimpinan sesuai cita-cita karir.

3. Put First Things First (Dahulukan yang Utama)

Kebiasaan ini mengajarkan manajemen waktu dan prioritas. Tidak semua yang mendesak itu penting, dan tidak semua yang penting itu mendesak. Orang yang efektif tahu bagaimana mendahulukan hal-hal yang benar-benar memberi dampak jangka panjang.

Contoh: Membatasi main game atau media sosial agar tidak mengganggu persiapan ujian.

4. Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang)

Dalam setiap interaksi, Covey menyarankan untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, bukan hanya salah satu. Prinsip ini membangun rasa saling percaya, kerja sama, dan hubungan yang lebih sehat.

Contoh: Saat kerja kelompok, setiap anggota diberi peran sesuai kemampuan agar semua merasa adil.


5. Seek First to Understand, Then to Be Understood (Berusaha Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami)

Banyak orang cenderung lebih ingin didengar daripada mendengarkan. Kebiasaan kelima mengajarkan pentingnya empati: mendengarkan dengan sungguh-sungguh sebelum menyampaikan pendapat.

Contoh: Saat teman curhat tentang kesulitan kuliah, mahasiswa mendengar dengan empati sebelum memberi saran.

6. Synergize (Bekerja Sama untuk Saling Menguatkan)

Sinergi terjadi ketika kerja sama menghasilkan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar penjumlahan kontribusi individu. Perbedaan bukanlah ancaman, tetapi justru peluang untuk menciptakan hasil yang lebih baik.

Contoh: Dalam tugas kelompok, ada yang jago presentasi, ada yang ahli menulis laporan, dan ada yang pandai mendesain. Jika semua bekerja sama, hasilnya jauh lebih baik.

7. Sharpen the Saw (Asah Gergaji)

Kebiasaan terakhir menekankan pentingnya perawatan diri secara menyeluruh: fisik, mental, emosional, dan spiritual. Dengan menjaga keseimbangan, seseorang dapat terus berkembang dan tidak cepat lelah.

Contoh: Meluangkan waktu untuk olahraga, membaca buku, bermeditasi, atau berlibur agar energi tetap terjaga.

Kesimpulan

Tujuh kebiasaan yang diajarkan Stephen R. Covey bukanlah trik cepat menuju kesuksesan, melainkan prinsip hidup yang harus dilatih secara konsisten. Mulai dari membangun kebiasaan pribadi (proaktif, tujuan jelas, dan prioritas), hingga mengelola hubungan dengan orang lain (win-win, memahami, dan sinergi), serta akhirnya menjaga diri sendiri (sharpen the saw).

Dengan menerapkan 7 Habits, seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih efektif, mampu mengelola tantangan dengan bijak, serta mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun