4. Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang)
Dalam setiap interaksi, Covey menyarankan untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, bukan hanya salah satu. Prinsip ini membangun rasa saling percaya, kerja sama, dan hubungan yang lebih sehat.
Contoh: Saat kerja kelompok, setiap anggota diberi peran sesuai kemampuan agar semua merasa adil.
5. Seek First to Understand, Then to Be Understood (Berusaha Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami)
Banyak orang cenderung lebih ingin didengar daripada mendengarkan. Kebiasaan kelima mengajarkan pentingnya empati: mendengarkan dengan sungguh-sungguh sebelum menyampaikan pendapat.
Contoh: Saat teman curhat tentang kesulitan kuliah, mahasiswa mendengar dengan empati sebelum memberi saran.
6. Synergize (Bekerja Sama untuk Saling Menguatkan)
Sinergi terjadi ketika kerja sama menghasilkan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar penjumlahan kontribusi individu. Perbedaan bukanlah ancaman, tetapi justru peluang untuk menciptakan hasil yang lebih baik.
Contoh: Dalam tugas kelompok, ada yang jago presentasi, ada yang ahli menulis laporan, dan ada yang pandai mendesain. Jika semua bekerja sama, hasilnya jauh lebih baik.
7. Sharpen the Saw (Asah Gergaji)
Kebiasaan terakhir menekankan pentingnya perawatan diri secara menyeluruh: fisik, mental, emosional, dan spiritual. Dengan menjaga keseimbangan, seseorang dapat terus berkembang dan tidak cepat lelah.