Mohon tunggu...
Reza Tua H Sijabat
Reza Tua H Sijabat Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Saya hobi olahraga seperti futsal dan volly.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

"Menyelamatkan Masa Depan: Hentikan Eksploitasi Anak Sekarang"

8 Oktober 2025   08:00 Diperbarui: 7 Oktober 2025   14:20 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Anak Dipaksa Untuk Mengemis Demi Mendapatkan Uang.

Akan tetapi, pelaksanaan regulasi ini masih dihadapkan pada sejumlah hambatan. Penerapan norma hukum kerap terganggu oleh pengawasan yang tidak memadai, keterbatasan fasilitas bagi petugas penegak, dan rendahnya sinergi di antara berbagai instansi.
Tak sedikit kasus di mana pelaku eksploitasi berhasil menghindari sanksi hukum akibat kekurangan bukti atau kurangnya aduan dari kalangan masyarakat. Eksploitasi anak adalah pencurian terbesar terhadap masa depan umat manusia. Ia merampas mimpi, kesehatan, dan potensi generasi muda yang seharusnya menjadi pilar bangsa. Dari buruh anak di ladang hingga korban online di dunia maya, setiap kasus adalah seruan darurat yang tak bisa diabaikan lagi. Dampaknya bukan hanya pada individu, tapi
pada seluruh masyarakat yang akan kehilangan inovator, pemimpin, dan warga yang produktif.

Namun, ada cahaya di ujung terowongan. Dengan memahami bentuk, penyebab, dan dampaknya, serta mengambil langkah konkret dari kebijakan hingga aksi harian, kita bisa membalikkan keadaan. Pemerintah, masyarakat, bisnis, dan individu semua harus bersatu.
Ingatlah kata-kata Nelson Mandela: "Tidak ada yang lebih penting daripada mengubah dunia demi anak-anak kita." Saatnya kita hentikan eksploitasi sekarang, agar masa depan yang cerah bukan lagi mimpi, tapi kenyataan. Mari bertindak hari ini untuk anak-anak kita, untuk Indonesia, dan untuk dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun