Mohon tunggu...
Bloor
Bloor Mohon Tunggu... Lainnya - Masih dalam tahap mencoba menulis

Tertarik pada pusaran di sekeliling lapangan sepak bola. Belajar sejarah bukan untuk mencari kambing hitam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tanpa Dialog dan Kegemilangan Tahehiko Inoue dalam Mengakhiri Slam Dunk

5 November 2021   07:10 Diperbarui: 6 November 2021   20:45 6288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim bola basket Shohoku dalam anime Slam Dunk. (Foto: Shueisha)

Inoue megakhiri Slam Dunk di chapter 276 dengan gaya. Sebagai manga shonen tentu tak bisa lepas dari karakter protagonisnya yang punya kecenderungan hobi berkhotbah dan seolah-olah khotbahnya bisa memberi buff ke musuh.

Tapi sebagai manga tema olahraga tentunya intensitas pertandingan tak boleh lepas. Inoue dengan berani dan berhasil menggambarkan betapa intensnya detik-detik terakhir Shohoku vs Sannoh tanpa sepenggal dialog pun.

Dalam chapter 274 dan 275 tak ada satu pun gelembung dialog yang terjadi antar karakternya. Bahkan teriakan penonton pun disenyapkan oleh Inoue, satu-satu tulisan hanyalah lintasan pelatih Sannoh yang sedang berbicara dalam otaknya saja dan Sakuragi yang bergumam sendiri. Inoue mampu menyeret para pembacanya ke puncak klimaks cerita.

Inoue dengan gaya gambarnya yang ciamik itu dengan sempurna meyakinkan pembaca kalau ini pertandingan menguras mental dan tenaga. Tak ada gelembung dialog, Inoue malah memenuhi kotak-kotak panel Slam Dunk dengan gelembung nafas berat para pemain. 

Bulir-bulir sebesar biji jagung pun tak hanya digambar pada para pemain, tapi sampai wasit pun digambarkan sama berkeringatnya tanda melelahkannya pertandingan ini. Padahal ini baru babak kedua kompetisi.

Betapa kita ikut capek ketika membaca panel-panel ini (Takehiko Inoue/Slam Dunk/Shueisha)
Betapa kita ikut capek ketika membaca panel-panel ini (Takehiko Inoue/Slam Dunk/Shueisha)

Sebuah kisah terutama tentang coming-age macam Slam Dunk ini tentu banyak membicarakan bagaimana karakternya tumbuh. Di sini kita disuguhkan bagaimana latian keras Sakuragi belajar tembakan mid-range berhasil memastikan kemenangan Shohoku. 

Tak hanya itu, Sakuragi dipercaya Rukawa sang Ace untuk mengakhiri game, padahal di awal kisah Rukawa melirik Sakuragi saja tak ada dan tak lain tak bukan momen Sakuragi tos dengan Rukawa.

Banyak yang agaknya kecewa dengan ending yang dipilih Inoue. Bayangkan saja, Shohoku (tim protagonis Sakuragi) yang sudah keren mengalahkan Sannoh yang runner-up tahun lalu malah hanya disinggung singkat kalau mereka kalah telak lawan Aiwa. 

Otomatis Shohoku tak jadi juara dan malah Sakuragi mengalami cedera punggung, sebab inilah juga Shohoku kalah kemudian. Tapi menurut saya ending ini sudah pas untuk Slam Dunk.

Slam Dunk adalah tentang Sakuragi. Tentang bagaimana ia yang awalnya bergabung klub bola basket hanya demi mengejar perempuan idamannya benar-benar akhirnya mencintai bola basket itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun