Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Prinsip Rezeki yang Seringkali Salah Kaprah

25 September 2021   16:27 Diperbarui: 26 September 2021   00:42 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngapain sih harus kerja keras, Bukannya Rezeki Kita Sudah Diatur?

Kalian pasti bertanya-tanya dengan adanya potongan kalimat tersebut?

Seringkali banyak dari kita memiliki anggapan yang keliru soal rezeki. Rezeki adalah segala pemberian yang bersumber dari Tuhan, yang dianugerahkan melalui tangan-tangan manusia lain.

Rezeki tidak selalu identik dengan uang atau harta semata. Mari kita sejenak menelusuri arti kata rezeki dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan. 

Dari arti tersebut, maka bisa disimpulkan kalau rezeki bukan melulu soal harta semata. Mungkin Tuhan tidak memberikan kita harta yang melimpah, akan tetapi Tuhan menggantikan semua itu dengan orang yang mampu menghadirkan kebahagiaan lebih dari harta orang yang baik dan berhati malaikat.

Terkadang manusia kerap mempersempit makna dari rezeki. Padahal, kesehatan, kedamaian, keluarga yang bahagia, ilmu yang bermanfaat, bahkan sahabat yang baik sekalipun merupakan rezeki yang Tuhan berikan kepada kita. Kita dalam keadaan sehat pun juga rezeki, panjang umur dan bahagia juga termasuk rezeki, apalagi kita bisa bernafas sampai detik ini juga merupakan sebuah rezeki yang mungkin kalian sempat terlewatkan atau tidak kalian sadari.

Terlebih lagi, di saat-saat seperti ini kesehatan adalah harta yang paling berharga. Banyak yang bilang, sehat itu mahal. Memang benar karena kesehatan adalah harta yang paling berharga dan tak bisa dinilai secara materi. Sehat sendiri bagaikan sebuah kata mutiara yang ingin kita dengar saat terbaring lemah dan sedang sakit.

Manusiawi ketika kita baru menghargai sebuah nikmat saat kenikmatan itu sudah hilang. Begitulah dengan kesehatan, ketika sakit, kita baru sangat menghargai rasanya sehat kan? Kalau mau hitung-hitungan materi, sehat itu mahal memang, tapi sakit itu lebih mahal. Ketika kita sakit, justru lebih banyak biaya yang dibutuhkan, dan hidup kita juga jadi lebih repot kan? Belum lagi memperhitungkan kesakitannya. 

Di kala kita hanya fokus pada rezeki harta, maka rezeki lain yang sudah kita dapatkan, lupa seketika. Di saat kita iri pada keberuntungan seseorang, ternyata orang tersebut pun merasa iri atas keberuntungan kita. Namun, berbicara tentang rezeki ada beberapa prinsip rezeki yang jarang dibicarakan oleh orang-orang.

Bisa jadi prinsip ini adalah hal-hal yang terbilang sederhana yang kalian mungkin tidak pernah sadari di benak kalian atau justru mengundang banyak tanya dalam pikiran. Simak selengkapnya berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun