Mohon tunggu...
reyka diandra
reyka diandra Mohon Tunggu... Lainnya - seorang pelajar 🌸

seorang pelajar yang sedang belajar cara berekspresi dan mengungkapkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jarak Bukan Masalah, Langkah atau Kata Mungkin

14 Maret 2020   22:07 Diperbarui: 14 Maret 2020   22:06 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Identitas Buku

Judul : Too Far to Hold
Pengarang : Fifi Alfiana
Penerbit : Penerbit Bentang Belia  
            (PT. Bentang Pustaka)
Tempat terbit : DI Yogyakarta
Tahun terbit : 2017
Cetakan : Pertama (1)
Dimensi : 20,8 cm x 14,3 cm x 286 halaman
ISBN : 978-602-430-227-6
Harga : Rp.60.000,00

Sinopsis

     'Mustahil untuk mendapatkan hati Wingga!' begitu Alana, seorang fotografer amatir dan freshman SMA, meyakinkan dirinya sendiri. Karena orang yang ia taksir Wingga itu terlalu keren untuk dekat dengannya; senior kelas 11, tampan, dan anak olimpiade lagi. Jadi, seperti anak perempuan yang belum berpengalaman dalam cinta umumnya, yang bisa Alana lakukan adalah mengagumi gebetannya dengan diam-diam.


     Akan tetapi, sepertinya dewi fortuna sedang merasa maha baik dan memutuskan untuk mendekatkan Alana dengan Wingga. Alana mendapatkan kesempatannya bersama dengan Wingga, setelah ia menolong Wingga yang tiba-tiba pingsan di perpustakaan karena kurang tidur. Sejak saat itu, baik Wingga, maupun Alana mulai tahu lebih banyak mengenai satu sama lain.


     Alana tidak lagi mengenal Wingga hanya sebagai senior jenius yang langganan menjadi juara olimpiade sains, melainkan seorang Wingga yang punya masa lalu, rahasia dan luka hati. Ingin rasanya Alana membantu Wingga untuk menghadapi masa lalunya dan move on, seperti dirinya telah berhasil melewati masa kelamnya. Masalahnya, maukah Wingga membuka gembok hatinya yang sudah sekian lama membatu untuk mengizinkan Alana menjadi bagian dari hidupnya?


      Awalnya, Wingga hanya mendekati Alana untuk memintanya agar menyebunyikan satu dari banyak rahasinya. Tapi, gadis kelas 10 IPS, yang ternyata instagram famous tersebut menarik perhatian Wingga. Pembawaan Alana yang riang dan pemikirannya yang unik, mengusik logika Wingga yang sebelumnya hampa, gadis itu memberikan warna ke keseharian Wingga. Tapi Alana pun punya rahasia, apa sebenarnya yang membuat Alana mati-matian memohon Wingga untuk menjauhi kameranya dan kenapa Alana sepertinya lebih mengerti mengenai mimpi buruk Wingga daripada dirinya sendiri? Dan siapa sebenarnya Robert untuk Alana?



     Akhir lika-liku kisah Alana dan Wingga yang sebelumnya terlihat mustahil, karena jarak dan memori, dapat dibaca sendiri dalam buku 'Too Far to Hold', karya Fifi Alfiana.


     'Too Far to Hold' jatuh kedalam kategori buku fiksi, yang dominan mengangkat tema romansa, tepatnya cinta pertama, dengan setting kehidupan di SMA. Dari kontennya sendiri, secara tidak langsung menyentuh berbagagai tema minor, seperti; pertemanan, keluarga dan mental health. Hal ini dapat disimpulkan dari berbagai interaksi yang terjadi dalam buku, antara para karakter, dengan fokus Alana dan Wingga, serta orang-orang yang ada di sekeliling mereka.


     Fifi Alfiana, sang penulis merupakan seorang penulis, rangkap mahasiswa pascasarjana yang sedang menempuh pendidikan dan mencari pengalaman di Korea Selatan, dengan harapan lifetime experience tersebut dapat ia tuangkan dalam novel yang kaya ilmu. 'Too Far to Hold' sendiri merupakan buku kelima yang berhasil ia terbitkan, naskahnya sendiri ia tulis di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa di Korea Selatan. Tidak jelas latar belakang yang dilakukan oleh Fifi untuk pembuatan 'Too Far to Hold', tapi ia percaya bahwa riset saja tidak cukup untuk membuat cerita yang dapat dikenang banyak orang sepanjang masa.


     'Too Far to Hold' berawal dari entry Fifi dalam program Belia Writing Marathon yang diselenggarakan di Wattpad @beliawritingmarathon. Naskah diwujudkan oleh tim Belia Writing Marathon Bentang Pustaka kedalam bentuk buku, karena banyaknya testimoni positif yang diberikan oleh pembaca, melalui fitur komentar dalam aplikasi Wattpad.


     Untuk saat ini, 'Too Far to Hold' masih hanya tersedia dalam bentuk buku, dan belum menerima bentuk adaptasi apapun.

Analisa

      Tema seputar romansa yang diangkat dalam kisah Alana dan Wingga, menurut saya, sangat strategis. Karena banyak diminati oleh berbagai kalangan umur dan ketegori pembaca, serta tidak akan pernah mati gaya.

     Secara spesifik saya menyukai tema minor mental health yang tergambarkan dengan cukup kental dalam cerita, dari pengalaman masa lalu personal baik Alana, maupun Wingga. Walaupun pembahasannya tidak terlalu tajam, tapi tidak banyak memang buku novel fiksi remaja yang membahas tentang tema mental health, secara spesifik trauma, dengan cara yang terbuka, seperti 'Too Far to Hold'. Novel tidak berusaha untuk mempermalukan karakter untuk mempunyai gangguan kesehatan mental, maupun meromantisasi keadaan mereka, tapi justru memberikan konklusi yang positif, dengan anjuran bahwa penyakit mental dapat disembuhkan dengan cara mengunjungi tenaga profesional.


     Alana dan Wingga, merupakan duo tokoh utama dari novel 'Too Far to Hold'. Alana merupakan seorang siswa kelas 10 IPS yang memiliki bakat dan kecintaan dalam fotografi, memiliki trauma masa lalu seputar kematian ibunya dan merasa rendah diri terhadap dirinya sendiri. Pembawaannya riang dan ceria, serta cara pikirnya unik dan cenderung rebel. Sementara Wingga merupakan senior Alana, siswa kelas IPA dan langganan olimpiade sains yang amat sangat logis dan ambisius. Di belakangnya, Wingga mempunyai daddy conflict yang cukup dalam dan kebingungan untuk menghadapi baik masa lalunya, maupun masa depannya.


     Keduanya tergambarkan dengan cukup jelas, melalui sudut pandang masing-masing, tindakan yang dilakukan, serta pembicaraan mereka dengan sesama karakter. Alana dan Wingga, berbagi peran sebagai narator dalam buku, sehingga pembaca dapat menyelami lebih dalam masing-masing perasaan mereka dan peubahan pandangan mereka terhadap satu sama lain selama durasi buku.

     Perkembangan karakter sangat terlihat bagi kedua karakter utama, dan Robert yang merupakan rival utama Wingga dalam mendapatkan perhatian Alana. Tapi kurang tergambarkan bagi karakter lainnya, seperti teman-teman Alana dan Wingga secara umum dan Devo, yang pada awalnya diantisipasikan sebagai rival kedua. Sehingga novel paling banyak hanya berpusat pada hubungan Alana dengan Wingga, dan kurang menyentuh hubungan lainnya diluar mereka berdua.


     Novel dibawakan dari sudut pandang pertama Wingga dan Alana secara bergantian, dengan bahasa yang santai dan mudah diikuti. Sementara Wingga lebih serius dan berorientasi logika dalam penceritaannya, Alana lebih lepas dan emosional. Pergantian sudut pandang mereka terbatasi dengan jelas dengan perbedaan bab, dan dialokasikan secara tepat sehingga membuat pembaca tetap mengerti apa yang sedang terjadi, tapi juga berdebar-debar menantikan apa yang akan terjadi.


     Bacaan beralur campuran, maju secara umum, menceritakan perkembangan hubungan Alana dan Wingga, serta mereka menyelesaikan maslah mereka masing-masing. Tapi di bagian-bagian tertentu ada narasi yang mundur, untuk menceritakan masa lalu para karakter untuk memperjelas suasana. Alur mundur digambarkan dalam bentuk mimpi, nostalgia, mapun permbicaraan antar karakter.


     Kebanyakan cerita berlangsung di sekolah dan rumah para karakter, serta kadang-kadang tempat yang mereka kunjungi, seperti restoran dan atap hotel. Suasananya berubah sesuai dengan keadaan didalam buku, tapi dominan cukup kondusif. Sementara novel menceritakan kurang lebih tiga atau empat bulan perjalanan kisah Alana dan Wingga.


     Pesan moral yang dapat saya ambil dari 'Too Far to Hold' ada dua, yaitu; pertama, cinta pertama hanya bisa terwujud ketika seseorang diantara dua memiliki keberanian untuk memulai dan masa lalu pasti dapat dilalui, apabila kita mau bantuan orang lain dan tidak malu untuk menemui tenaga ahli.


     Meskipun Fifi Alfiana sebagai penulis tidak menceritakan secara spesifik latar belakang atau riset yang ia lakukan untuk pembuatan buku, dapat dilihat dari penanganan dari problem yang ada dalam cerita, contohnya dalam menyelesaikan trauma Wingga, bahwa Fifi merupakan penulis yang berpengalaman dan berbagai skenario yang terjadi di dalam karyanya bukan mengada-ngada, tapi memiliki basis serta penyelesaian yang realistis dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Evaluasi
     Penulisan novel mudah diikuti dan menarik, karena ada variasi antara judul dan konten, serta saat para karakter melakukan chatting. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, yang meskipun gaul, tapi tidak kasar atau melanggar kaidah bahasa, melainkan hanya menggunakan bahasa sehari-hari. Istilah-istilah yang digunakan cenderung mudah dimengerti, seperti clear nail polish atau facial, sedangkan untuk istilah yang lebih sulit dan teknis seperti, IBO (International Biology Olympiad), dicantumkan dengan jelas arti dan definisinya.


     Covernya menarik, dengan ukuran judul yang tepat dan warna pastel yang sekarang sedang trend, ilustrasi yang digunakan juga mengundang orang untuk ingin membaca. Judulnya, 'Too Far to Hold', cocok dengan isi buku, sehingga pembaca tidak akan dikecewakan karena buku bukan clickbait. Keunggulannya dari buku lain adalah kontennya relatable untuk banyak orang dan karena dikemas dengan sedemikian rupa, menjadi membuat orang gemes dan berdebar-debar, sehingga sulit untuk menaruh buku. Selain itu juga inovatif, karena mempromosikan kesadaran akan penyakit mental dan penanganannya yang benar, serta tidak mengkapitalisasikan toxic masculinity, menunjukan bahwa laki-laki juga punya perasaaan dan mampu untuk menghadapi serta jujur dengan perasaannya sendiri.


     Kekurangannya menurut saya adalah, akhirnya bisa dibilang mainstream dan mudah ditebak, apalagi kalau sudah sering membaca novel dengan tema romansa. Selain itu, pengembangan untuk karakter lainnya, diluar Alana dan Wingga cenderung kurang, sehingga kesannya novel agak dangkal dan kekanak-kanakan. Secara fisik, ilustrasi didalam buku sendiri kurang variatif, sehingga semakin lama akan menjadi agak membosankan dan kertas yang digunakan untuk buku kurang tebal dan berkualitas, sehingga akan mudah rusak dengan pemakaian.

Penutup
      'Too Far to Hold' adalah bacaan yang menarik, meskipun cukup mainstream dan akhirnya mungkin dapat mudah ditebak oleh mereka yang memang penggiat romansa atau buku secara umum. Tapi karena penceritaannya yang menarik dan lugas, dapat dicerna dengan mudah, sehingga cocok untuk dinikmati oleh mereka yang mencari bacaan yang lebih ringan sebagai selingan atau mereka yang baru mulai ingin membaca. Kontennya sendiri sederhana, manis dan realistis, sehingga membuat pembaca merasa nyaman dan relatable dengan para karakter.


     Walaupun tujuan penulisannya tidak diutarakan secara spesifik, saya kira dapat dibilang bahwa 'Too Far to Hold' ditulis untuk menghibur membaca dan mengundang interaksi serta nostalgia. Sementara, saya merasa bahwa beberapa kontennya dapat dibilang edukatif, hal tersebut subjektif bagi saya.
Saya akan merekomendasikan 'Too Far to Hold' untuk teman-teman saya, karena saya menikmati pengalaman membaca buku ini. Terutama untuk mereka yang menyukai cerita romansa dan mudah tergerak hatinya dengan cliche asmara. 'Too Far to Hold' akan cocok untuk penggiat romansa yang tipikal membaca webtoon dan shoujo manga, sedang mencari bacaan pendek dan berumur kisaran 14-22 tahun, mereka yang masih mengenyam pendidikan dan sedang meniti cerita cinta mereka masing-masing.


     Sekian resensi saya untuk buku 'Too Far to Hold' karya Fifi Alfiana, resensi merupakan konklusi saya sendiri mengenai konten buku, sehingga bersifat subjekti. Semoga dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai buku. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau ejaan, sekali lagi, saya tidak memiliki maksud untuk menjatuhkan buku, melainkan hanya melakukan evaluasi terhadap buku. Sampai bertemu lagi di resensi buku saya yang berikutnya, terima kasih dan selamat membaca 'Too Far to Hold!'


Penulis : Reyka Diandra (XI-IPS.1/31)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun