Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Dukung dan kunjungi channel Karyakarsa : Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pengalaman Hampir Tertipu Investasi Bodong dan Pentingnya Cross Check Sebelum Berinvestasi

22 Januari 2020   22:37 Diperbarui: 23 Januari 2020   09:18 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Investasi Bodong (Sumber Foto: Istimewa)

Ia hanya membeberkan keuntungan dan profitnya yang selangit, lalu kemudian mengajak saya bergabung dengan cara cukup sering Bersilaturahmi dan menyetor uang senilai Satu Juta Rupiah tanpa harus banyak bertanya!

Hari-hari berlalu, bulan silih berganti, sudah berusaha cari pinjaman sana-sini, namun entah kenapa saya sepertinya kesulitan dan tidak kunjung mendapatkan modal yang hanya Satu Juta Rupiah tersebut. 

Padahal batin ini cukup bergejolak, tidak sabar untuk cepat-cepat bergabung menjadi member, tiap kali sodara saya menunjukan bukti penghasilan profit yang cukup menjanjikan yang selalu ia terima tiap bulan pada rekening banknya.

Sampai pada titik itu, saya hanya bisa pasrah dan gigit jari, mungkin jalan menjadi seorang investor belum berpihak pada diri saya waktu itu.

Namun selang beberapa bulan kemudian, tepat nya pada tanggal 11 November 2016, tiba-tiba muncul pemberitaan di televisi yang cukup mengejutkan. Bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Satgas Waspada Investasi telah resmi menghentikan seluruh kegiatan penghimpunan dana oleh Salman Nuryanto dan Pandawa Group karena berpotensi merugikan masyarakat dan telah melanggar undang-undang perbankan. 

Woww tak menyangka!

Hingga akhirnya pada Februari 2017, Salman Nuryanto dan para pengurus Pandawa Group di tangkap oleh Polda Metro Jaya dan para pelaku dinyatakan tersangka dengan pasal berlapis, karena diduga telah melakukan penipuan, penggelapan, perbankan dan tindak pidana pencucian uang, setelah sebelumnya ia menghilang selama satu bulan dan sempat menjadi buronan karena lalai memberikan keuntungan kepada para membernya.

Mendengar kabar itu, sontak membuat bulu kuduk ini merinding. Apa jadinya jika seandainya dulu saya jadi ikut bergabung menjadi member Pandawa Group tersebut ? Mungkin nasib saya akan berakhir naas sama seperti para member yang lain, termasuk sodara saya.

Pasalnya ada juga yang sampai nekat mati-matian menggadaikan kendaraan pribadi nya, hingga menggadaikan sertifikat rumahnya demi modal investasinya itu.

Makanya tak heran, setelah diketahui bahwa ternyata Pandawa Group ini tak memiliki izin alias bodong, langsung tersiar kabar, ada beberapa member yang sampai stress dan bahkan nekat melakukan bunuh diri karena terjerat hutang dan mengalami kerugian finansial yang sangat parah.

Lewat pengalaman itu akhirnya membuat saya tak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur, karena ternyata tidak mendapatkan modal Rp 1 Juta pada waktu itu adalah benar-benar sebuah keberuntungan.

Akhirnya munculah satu kesadaran baru bahwa, "Keberuntungan tidak selalu identik dengan terwujud nya keinginan. Kadangkala keinginan yang tidak terwujud bisa jadi merupakan suatu keberuntungan dalam wujud yang berbeda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun