Mohon tunggu...
Reynald
Reynald Mohon Tunggu... Lainnya - Fiat Mihi Secundum Verbum Tuum

Seorang yang ingin terus belajar dan berbagi, mahasiswa ilmu komunikasi UNIKA Soegijapranata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Takut Pergi Misa di Gereja karena Pandemi?

6 Januari 2021   16:46 Diperbarui: 6 Januari 2021   18:20 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Katolik St. Yakobus Surabaya yang sedang mengikuti Misa Kudus New Normal. Sumber foto: instagram @santoyakobussby.

Lalu bagaimana ini? Uskup sebagai pemegang otoritas Gereja di wilayah keuskupannya memberi banyak kebijakan terkait permasalahan ini, salah satunya dengan menangguhkan kewajiban ini. 

Dalam Kitab Hukum Kanonik 1246 disebutkan bahwa Konferensi para Uskup dengan persetujuan sebelum- nya dari Takhta Apostolik, dapat menghapus beberapa dari antara hari- hari raya wajib itu atau memindahkan hari raya itu ke hari Minggu. 

Dari tinjauan tersebut, dan atas dasar iman Katolik yakni cinta kasih dan keselamatan maka Uskup-Uskup memilih untuk menanungguhkan Misa di masa pandemi ini. 

Penangguhan ini memiliki arti bahwa umat beriman tidak memiliki kewajiban untuk menghadiri Misa, sehingga bukan sebuah dosa apabila kita tidak menghadiri Misa di masa pandemic ini. 

Kebijakan ini diambil bukan untuk menjauhkan umat beriman dari Tuhan, namun sebagai cara untuk menjamin keselamatan umat beriman dan sesame manusia lainnya. 

Sebagai ganti kehadiran Misa, umat beriman tetap misa mengikuti Misa dengan cara online/daring, meski cara ini tidak dapat menggantikan kehadiran Misa namun cara ini dapat menjadi obat rindu bagi umat beriman dalam mengikuti Misa. 

Gereja juga memberi pengajaran tentang misa online, sehingga umat beriman dapat memahami dengan jelas serta dapat mengikuti misa online dengan baik dan benar. 

Prinsip dalam misa online adalah berpartisipasi secar aktif dan penuh yang dapat diartikan bahwa umat diminta mengikuti misa secara khidmat sama seperti saat mengikutinya secara fisik di gereja, umat juga diminta menyiapkan tempat dan berpakaian pantas saat mengikuti misa secara daring. 

Meskipun sudah diberlakukan kebijakan misa online, banyak umat yang merasa sedih karena kerinduan yang mendalam untuk menyambut komuni secara langsung di gereja, juga adanya kerinduan untuk bertemu dengan teman-teman atau kerabat juga para imam.

Namun kembali lagi bahwa kita semua sedang menghadapi masa yang sangat genting dan mencekam, yang memaksa kita untuk menahan diri dan lebih banyak berdiam diri di rumah dengan tujuan menghindari kerumunan yang berpotensi menularkan virus covid-19.

Beruntungnya di penghujung tahun ini pemerintah sudah memberi izin bagi tempat-tempat ibadah untuk dibuka, Uskup juga memberi kebijakan untuk mengizinkan gereja dibuka dengan syarat harus mengikuti protokol kesehatan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun