Mohon tunggu...
Reynaldo Halim
Reynaldo Halim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Hii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Judi di Indonesia

4 Desember 2023   10:55 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judi adalah kegiatan yang marak dilakukan di indonesia. Judi adalah pertaruhan sejumlah uang di mana yang menang akan mendapatkan uang taruhan tersebut. Judi adalah bentuk permainan yang bersifat untung-untungan bagi yang bermain. Judi bersifat tidak pasti dan tidak ada landasan yang tepat dalam membuat keputusan. Tidak ada keahlian yang memastikan akan selalu berhasil dalam judi. Di indonesia jumlah pemain judi daring terdapat sekitar 2,7 juta orang. Banyaknya orang yang tergiur untuk berjudi antara lain disebabkan oleh lingkungan yang buruk, pendapatan rendah dan juga keinginan untuk menjadi kaya dengan cepat.

Salah satu penyebab judi daring adalah lingkungan yang buruk. Pengaruh teman sebaya dapat memainkan peran penting dalam keputusan seseorang untuk berjudi. Jika perjudian adalah aktivitas sosial yang umum dalam kelompok teman sebaya seseorang, mereka mungkin merasakan tekanan untuk berpartisipasi agar dapat menyesuaikan diri atau mematuhi norma-norma kelompok tersebut agar diterima di kelompok tersebut. Bila mereka tidak ikut berjudi maka mereka akan diasingkan oleh kelompoknya dan dianggap sebagai orang yang aneh. Selain itu, Teman atau kenalan yang berjudi mungkin mendorong orang lain untuk bergabung, menjadikannya tampak seperti hobi yang menyenangkan dan dapat diterima secara sosial. Jika ada teman yang berbagi cerita tentang kemenangan perjudian mereka atau menggambarkan perjudian sebagai cara untuk mencapai kesuksesan finansial, hal ini dapat memengaruhi orang lain untuk mencoba keberuntungan mereka.

Pendapatan rendah dapat mendorong orang untuk berjudi karena mereka sering menghadapi kesulitan keuangan dan mungkin memandang perjudian sebagai solusi potensial untuk masalah ekonomi mereka. Harapan untuk memenangkan sejumlah besar uang bisa jadi menarik, menawarkan secercah keringanan finansial dan kemungkinan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, kemudahan akses terhadap pilihan perjudian berbiaya rendah, ditambah dengan daya tarik dapat mendapatkan uang banyak yang bisa menyelesaikan masalah keuangan, dapat membuat perjudian tampak sebagai saluran yang menggoda dan mudah diakses oleh mereka yang berpenghasilan rendah, meskipun terdapat risiko yang melekat dan potensi konsekuensi negatif. Mereka dengan pendapatan rendah berpikir bahwa judi bisa melipat gandakan uang mereka misalnya, dari 1 juta menjadi 10 miliar. Namun, kenyataannya kebanyakan judi sudah diatur oleh bandar jadi kesempatan untuk kehilangan semua modalnya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan kesempatan untuk mendapatkan uang berkali-kali lipat.

Merasa bosan juga dapat menjadi salah satu penyebab orang tertarik judi. Ketika orang mempunyai banyak waktu luang dan aktivitas terbatas, mereka mungkin beralih ke perjudian sebagai bentuk hiburan dan kegembiraan. Judi dianggap sebagai permainan untuk mengisi waktu luang contohnya di saat menunggu selesainya suatu acara, judi bisa menjadi opsi pengisi waktu dan juga mendapatkan sejumlah uang. Antisipasi akan potensi kemenangan dan aliran adrenalin yang menyertainya dapat menghilangkan kebosanan untuk sesaat, membuat perjudian tampak seperti pilihan yang menarik.

Penyebab lainnya adalah keinginan untuk kaya cepat membuat beberapa orang ingin mendapatkan uang secara instan tanpa bekerja keras. Didorong dengan kurangnya literasi keuangan membuat orang berpikir bahwa judi bisa menjadi jalan pintas menuju untung cepat tanpa kerja keras. Banyak orang yang tertarik berjudi dengan harapan bisa kaya seketika. Daya tarik untuk memenangkan sejumlah besar uang dengan satu taruhan atau putaran kartu yang beruntung bisa sangat menarik, terutama bagi mereka yang mencari solusi cepat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan. Kemungkinan menang yang mengubah hidup dapat menciptakan harapan dan kegembiraan yang menjadikan perjudian sebagai pilihan menarik bagi mereka yang mencari kekayaan dengan instan.

Padahal menurut saya, terdapat banyak cara lain untuk mendapatkan uang tanpa harus bekerja fisik contohnya adalah berinvestasi di saham dan juga di mata uang kripto. Misalnya jika punya uang 100 juta rupiah daripada kita gunakan uangnya untuk judi yang memiliki risiko hilang tinggi, lebih baik kita gunakan uangnya untuk berinvestasi di saham bank terbesar di Indonesia seperti BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Jika kita ingin mendapatkan uang yang lebih banyak dengan risiko yang lebih tinggi, kita bisa berinvestasi di Bitcoin mulai dari sekarang tanpa harus mengawasinya setiap hari. Investasi di Bitcoin memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan judi. Menurut saya di tahun 2025, Bitcoin bisa naik minimal 3 kali lipat dibanding harganya sekarang dan akan terus naik. Tetapi kembali lagi keputusan berada di tangan masing - masing orang karena risikonya juga akan ditanggung oleh dirinya sendiri.


Kesimpulan, maraknya judi di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh lingkungan dan juga keinginan untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun, kita juga harus menyadari bahwa peluang biasanya ada pada pemain, dan perjudian sebagai sarana untuk menjamin kesuksesan finansial penuh dengan risiko, sering kali menyebabkan kerugian yang signifikan dibandingkan kekayaan instan. Tidak ada orang terkaya di Indonesia yang berasal dari judi. Investasi saham dan Bitcoin dapat menjadi solusi untuk menghindari mencari uang dari judi. Perjudian yang bertanggung jawab dan pemahaman realistis tentang peluang sangat penting bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun