Bermanfaat berarti memiliki berjuta kebaikan dalam diri sendiri maupun orang lain. Pada hakikatnya untuk dapat menjadi manusia yang bermanfaat tentulah tidaklah sulit. Namun, haruslah dimulai dengan perencanaan yang matang dan seimbang. Memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan energi dan tenaga yang cukup signifikan dalam pemberiannya. Manusia dapat dikatakan sebagai makluk bermanfaat jika dapat memberikan nilai valuasi didalam dirinya.
Ibaratkan sebuah pohon tentulah manusia dapat dihargai jikalau memberikan sebagian ilmunya untuk keberlangsungan umat manusia. Dimulai dari esensi akar hingga buah yang dapat dikonsumsi baik individu maupun secara massa. Maka, dalam memberikan manfaat manusia dituntut untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Ukuran ilmu itu dapat dipraktekan sehingga bisa berguna dan dapat menjadi amal jariyah jika mendapatkan kemanfaatan bagi masyarakat banyak.
Percuma jikalau kita menuntut ilmu hingga bertahun-tahun namun ilmu yang kita dapatkan belum mendapatkan nilai di masyarakat. Tentu dalam melihat ilmu dalam kebermanfaatan dapat diliat seperti apa Society Feedback memberikan ruang antara peran dan fungsi bagi ilmu itu sendiri.
Tentulah dalam bertumbuh kita dapat menjadikan dirikita sebagai tolak ukuran dalam pertumbuhan negeri. Kita tidak dapat menyalahkaan siapapun dalam kebobrokan moral. Seharusnya, kita yang maju dan beperan memberikan manfaat. Menyalahkan hanya memberikan suasana menjadi pelik dan buruk.
''Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang digunakan dan ilmu yang berguna adalah ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat banyak''
(Subhan Alba Bisyri Marzuki.jakarta, 181020)
