Mohon tunggu...
Revinda Dwi A
Revinda Dwi A Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

hobi suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kasus KDRT terhadap Perkembangan Emosional Anak

17 November 2023   10:08 Diperbarui: 17 November 2023   10:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang tua adalah sosok yang membesarkan kita. Sosok yang bertugas mendidik kita, menyekolahkan kita, membimbing kita, merawat kita, sosok yang memberi kasih sayang kepada kita, sosok yang memanjakan kita. Peran orang tua terhadap perkembangan emosional anak salah satunya adalah membangun ikatan pada anak. Lantas bagaimana jika peran orang tua yang seharusnya seperti itu malah kebalikannya? Bagaimana dampaknya pada perkembangan emosional anak?

Sebagai seorang anak tentunya membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Hal tersebut bisa dimulai ketika orang tua memberikan pelukan kepada anak agar anak terasa aman, nyaman, dan hangat. Yang kedua, orang tua bisa memuji anak untuk mendorong supaya anak mau melakukan hal yang bermanfaat.

Sebagai orang tua tidak sepantasnya menjelekkan anak, mengolok-olok anak, merendahkan anak, membandingkan anak dengan orang lain yang bertujuan agar anak mempunyai motivasi untuk melakukan hal baik. Apakah sebagai orang tua pernah berpikir bahwa hal tersebut berdampak pada perkembangan emosional anak?

Perkembangan emosional anak dimulai ketika mereka berusia dini hingga mereka tumbuh dewasa. Seiring berjalannya waktu, anak akan memahami tentang perkembangan emosional, mulai dari yang baik hingga yang buruk. Perkembangan emosional yang baik seperti anak mendapat kenyamanan dari orang tua sedangkan yang buruk bisa dialami anak ketika anak merasa terbebani.

Seorang anak kita sebut namanya Hanan (Nama Samaran) adalah seorang anak yang mengahabiskan masa kecilnya dengan merasakan KDRT yang dilakukan ayahnya kepada Hanan tanpa sepengetahuan ibunya. Mulai dari usianya kurang lebih enam tahun hingga remaja, dari KDRT yang ringan sampai yang membuatnya divonis gangguan mental oleh dokter pernah dialami oleh Hanan.

Saat kecil Hanan berkata bahwa orang tuanya menuruti semua keinginannya, mulai dari yang penting hingga hal tak berguna seperti mainan. Tetapi balasan dari pemberian tersebut adalah Hanan harus menerima kekerasan dari ayahnya.

Puncaknya ketika Hanan memasuki usianya yang ke tujuh belas tahun, dimana sosok ayah tersebut selalu merendahkannya, melakukan kekerasan terhadap Hanan, hingga menyebabkan Hanan sempat cuti sekolah demi melakukan proses pemulihan. Apabila sudah seperti itu, bagaimana peran ayah dalam membentuk perkembangan emosional pada anak?

Peran ayah yang seharusnya menjadi kepala keluarga, menjadi pemimpin, pendidik tidak pernah dirasakan oleh Hanan. Harusnya peran ayah yang tepat adalah untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak serta kemampuan untuk memecahkan masalah.

Ayah juga dapat membantu anak untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka secara sehat. Keterlibatan seorang ayah dalam perkembangan anak dapat membantunya menghadapi dan mengatasi stress dalam kehidupan mereka.

Dampak yang dialami oleh Hanan setelah mengalami KDRT adalah semakin membenci adanya sosok ayah, munculnya gejala stress, takut untuk bertemu orang baru, takut untuk memulai hidup baru, bahkan takut untuk percaya pada orang.

Contoh kasus diatas termasuk pada teori psikososial. Dimana peran orang tua terutama seorang ayah sangat penting bagi anak. Dengan adanya peran ayah yang baik, anak akan merasakan kasih sayang dan membuat anak menjadi sosok yang tumbuh kuat dengan kepribadian yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun