Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wah Ketahuan Provokator Kerusuhan Bukan FPI atau HMI, Ada yang Mau Rusak Islam

5 November 2016   14:39 Diperbarui: 5 November 2016   14:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Grandyos Zafna/detikcom

Sudah Lihat Foto diatas?  Perhatikan  empat orang yang diberi  anak panah  merah. Perhatikan pakaiannya.  Bandingkan dengan busana-busana yang dikenakan anggota-anggota FPI yang ada di belakangnya. jauh berbeda bukan?  anggota FPI pakaiannya hampir seragam. baju yang dipakai 90% putih, kecuali baju pengurusnya yang kental islami.  sementara 4 orang ini bercelana Jean dan memakai kaos/baju yang umum dipakai di pasar-pasar atau mall-mall. sangat jauh berbeda nuansanya. 

Ini massa yang empat orang ini tidak tahu datang darimana dan tiba-tiba  berbaur dalam barisan FPI dan HMI.  Merekalah yang memprovokasi. langsung menyerang Polisi yang berjaga.

Perhatikan wajahnya. Terlihat bukan,  wajah-wajahnya jauh dari wajah-wajah santri.   Perhatikan ransel yang dibawanya. Terlihat mereka bukan orang Jakarta dan sekitarnya. Entah mereka berasal darimana dan sengaja disusupkan oleh entah pihak mana.

Kemungkinan besar orang-orang ini diarahkan untuk menjadi provokator kerusuhan agar nanti yang namanya buruk adalah FPI atau HMI.

Hati-hati kawan, Politik itu kejam dan licik.  Ada juga yang playing victim.  Kita sulit menduga-duga. Semoga Polri dan BIN bias mendeteksi siapa-siapa mereka ini.

Dari Mabes Polri, Kadiv Humas Polri  Boy Raffli Amran sempat mengucapkan kalimat seperti ini :

"Kami lihat ada kelompok yang ingin damai, tapi ini bukti ada kelompok yang ingin rusuh. Kalau ingin damai tidak mungkin melakukan aksi-aksi begini. Kelihatan ini dari kelompok ulama atau tidak," sebut Boy.

"Ada yang masih diperiksa dan diduga sebagai provokator, jumlahnya 10 yang masih diperiksa,"

Mereka yang masih diperiksa rata-rata usianya masih muda, namun juga ada yang usianya 38 tahun. Mayoritas dari mereka juga bukan warga Jakarta.

 "Usia ada 16 tahun, 38 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 17 tahun, 25 tahun, 24 tahun. Latar belakang dari daerah. Ada dari NTB, luar Jakarta, pendatang yang bersama-sama hadir di tempat unjuk rasa," kata Boy.

Nah kawan, dari data-data itu kita semua harus bijak. Jangan gampang mengambil kesimpulan dan menuduh sembarangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun