Mohon tunggu...
reva nurhidayah
reva nurhidayah Mohon Tunggu... mahasiswa s1 universitas siliwangi

aku reva biasa dipanggil eva, aku punya hobi treveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Toleransi Melalui Pendidikan Multikultural Di Sekolah

14 Oktober 2025   08:10 Diperbarui: 14 Oktober 2025   08:10 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam lingkungan pendidikan, sekolah memiliki peran strategis dalam penanaman nilai-nilai kebhinekaan dan sikap saling menghargai perbedaan semenjak usia dini. Pendidikan multikultural merupakan salah satu upaya strategis dalam membangun karakter di berbagai tingkatan sekolah. Pendidikan ini menjadi point penting dalam penanaman nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Namun, implementasi pendidikan multikultural di sekolah masih menjumpai beragam tantangan. Beberapa sekolah mengalami kendala seperti belum tersedianya kurikulum yang secara spesifik menekan nilai-nilai multikultural, kurangnya pelatihan atau sosialisasi kepada guru, serta terbatasnya sarana dan prasarana pendukung.

Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural mampu membentuk keterampilan sosial siswa, meningkatkan kesadaran budaya, serta mengurangi praktik-praktik diskriminatif di lingkungan sekolah dengan menumbuhkan sikap toleransi pada diri siswa.

Pendidikan multikultural secara luas terdiri dari dua istilah, yaitu pendidikan dan multikultural. Pendidikan itu sendiri berarti serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku individu atau kelompok sebagai upaya untuk mencapai kedewasaan melalui pelatihan, pengajaran, serta metode dan proses dalam memperoleh keterampilan yang diperlukan. Sedangkan istilah multikultural terbentuk dari kata "multi" dan "kultul", di mana multi menggambarkan banyaknya dan kultul merujuk pada budaya. Oleh karena itu, multikultural dapat dipahami sebagai variasi kebudayaan atau keragaman norma sosial.

Pendidikan multikultural berfungsi sebagai cara untuk menumbuhkan sikap saling menghormati di antara siswa di lingkungan sekolah. Dengan demikian, sekolah seharusnya tidak hanya berperan sebagai tempat untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah untuk menyadarkan siswa akan keberagaman dan menghargai perbedaan yang ada.

Konsep toleransi di sini dipahami sebagai sikap saling mengerti, menghargai, dan menerima perbedaan yang ada di lingkungan kita. Dalam konteks ini, UNESCO menjelaskan pendidikan toleransi sebagai peningkatan kemampuan berpikir kritis, penilaian mandiri, serta penalaran etis di kalangan generasi muda. Melalui proses pembelajaran, para siswa diajarkan bahwa keberagaman ras, keyakinan, dan kondisi sosial adalah sesuatu yang normal dan seharusnya dihargai.

Pendidikan seperti ini sangat penting dalam mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku siswa, baik untuk mengurangi sikap diskriminasi maupun untuk mendorong terciptanya rasa kebersamaan.

Sebagai seorang guru, penting untuk memahami ciri-ciri siswa saat melaksanakan tugasnya. Hal ini sangat krusial dalam memilih metode dan strategi pengajaran, terutama dalam menetapkan tujuan akhir pembelajaran yang akan membantu mengevaluasi sejauh mana pencapaiannya. Dalam mengatur aktivitas belajar di kelas, seorang guru harus mampu menyesuaikan dengan karakteristik setiap siswa berdasarkan minat, bakat, sifat, dan dorongan belajarnya. Perbedaan dan keunikan karakteristik siswa ini muncul dari interaksi antara faktor bawaan dan lingkungan sosial yang mereka hadapi. Jika sikap toleransi telah ditanamkan pada siswa sejak di lingkungan pendidikan, diharapkan dapat menghindari terjadinya konflik dan perdebatan antar siswa atau kelompok lainnya.

Manfaat menerapkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, di mana pun termasuk di sekolah, akan menghasilkan dampak positif sehingga seluruh anggota sekolah bisa hidup berdampingan dengan damai bersama satu sama lain, teman-teman, dan guru. Jika lingkungan sekolah aman, tenteram, dan nyaman tanpa adanya diskriminasi, maka proses belajar dan mengajar bisa berjalan dengan lebih efektif.

Untuk menjamin keberhasilan para pendidik dalam memberikan bimbingan, penting untuk mengenali para peserta didik agar dapat memahami latar belakang, karakter, dan kondisi lingkungan yang memengaruhi keberadaan mereka. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dengan kesadaran agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal, baik secara fisik maupun mental, hingga mencapai tahap kedewasaan. Diskusi mengenai pendidikan selalu berhubungan dengan usaha pengembangan karakter. Di sisi lain, karakter terbentuk oleh berbagai faktor, termasuk prinsip, rencana, strategi, serta metode pembelajaran yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Pendidikan multikultural di lembaga pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter siswa agar dapat menghargai perbedaan dan hidup dalam semangat kebersamaan. Dalam pendidikan ini, para siswa diajarkan untuk memahami nilai-nilai kebhinekaan, menghormati satu sama lain, serta mengembangkan sikap toleran terhadap berbagai latar belakang sosial, budaya, dan agama. Pelaksanaan pendidikan multikultural tidak hanya meningkatkan kesadaran akan budaya dan empati sosial, tetapi juga mendorong terciptanya suasana belajar yang harmonis, aman, dan tanpa diskriminasi, sehingga proses pendidikan bisa berlangsung secara efektif dan berarti bagi seluruh anggota sekolah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun