Mohon tunggu...
Reva Chairunnisa
Reva Chairunnisa Mohon Tunggu... Undergraduated Urban and Regional Planning

Suka makan

Selanjutnya

Tutup

Music

Pengaruh Musik Klasik terhadap Kecerdasan Anak: Mitos atau Fakta?

5 Desember 2024   05:34 Diperbarui: 5 Desember 2024   09:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Istilah Mozzart Effect, yang dipopulerkan pada tahun 1993 oleh psikolog Frances Rauscher, menyebutkan bahwa mendengarkan musik Mozzart bisa memperbaiki kemampuan kognitif spasial sementara. Namun, hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa hal ini tidak berlangsung lama dan hanya menambah  sedikit skor intelektual. Banyak studi juga menunjukkan bahwa perbedaan ini hanyalah karena respon emosi atau kesenangan individu saja, bukan karena kualitas intelektualnya sendiri. Jadi, walaupun mendengarkan musik klasik seperti Mozzart bermanfaat, tetapi klaim bahwa hal ini secara signifikan menaikkan kecerdasan masih belum dibuktikan secara ilmiah.

Sejarah Mozzart Effect

Istilah Efek Mozzart ini pertama kali dicetuskan oleh Frances Rauscher dan rekan-rekannya dalam  penelitian pada tahun 1993. Mahasiswa di dalam penelitian ini senantiasa mendengarkan Sonata piano karya Mozzart dan telah menunjukkan peningkatan kemampuan spasial untuk sesaat. Penemuan ini menjadi hal yang teramat populer dan menimbulkan anggapan bahwa mendengarkan musik klasik dapat menaikkan kecerdasan anak-anak, bahkan dari sebelum lahir. Gagasan ini dengan cepat mendapat perhatian dari orang tua yang berharap bahwa melalui musik klasik skor IQ anak-anak mereka dapat meningkat. Namun, penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa efek ini bersifat sementara atau tidak selalu berlangsung bagi setiap anak. Banyak penelitian mengatakan bahwa hasil peningkatan fungsi kognitif hanya berhubungan dengan suasana hati dan respon terhadap music. Seiring waktu, banyak penelitian berusaha untuk mengklarifikasi dan memahami sifat serta durasi dari efek ini.

Penelitian Terbaru: Menguji Validitas Mozart Effect

Banyak penelitian dilakukan untuk memverifikasi tesis mengenai fenomena Efek Mozzart , yang menghasilkan berbagai temuan. Salah satu studi penting yang dilakukan oleh Samuel Mehr di Harvard menunjukkan bahwa tidak ada efek signifikan dalam tingkat IQ antara anak-anak yang diajarkan bermain alat musik dan mereka yang terlibat dalam aktifitas tersebut. Penemuan ini juga tidak menemukan perbedaan yang jelas pada hasil tes antara anak-anak yang melakukan aktivitas bermusik dan yang tidak. Temuan ini menunjukkan bahwa musik tidak secara langsung dapat meningkatkan IQ anak. 

Meskipun demikian, banyak nilai positif dari musik klasik terungkap, terutama karena aktifitas bermusik dapat meningkatkan kebahagiaan dan  keterlibatan anak-anak. Penelitian dari Greater Good Science Center di Universitas Barkeley menambahkan bahwa beberapa tugas kognitif dapat dicapai melalui aktifitas relaksasi lainnya, bukan hanya melalui mendengarkan  musik klasik. Ini menunjukkan bahwa manfaat mendengarkan musik klasik sebenarnya lebih terkait dengan pengalaman emosional dan sosial daripada peningkatan kecerdasan semata.

Apa Manfaat Sebenarnya dari Musik untuk Anak-anak

Meskipun musik klasik mungkin tidak langsung meningkatkan IQ anak, musik tetap memiliki beragam manfaat bagi perkembangan anak. Mendengarkan dan memainkan musik dapat membantu anak dalam aspek-aspek berikut:

1. Keterampilan Sosial: Kegiatan musikal bersama, seperti bermain alat musik dalam grup, dapat mengajarkan anak tentang kerja sama dan empati.

2. Koordinasi dan Keterampilan Motorik: Proses belajar memainkan alat musik mendorong anak untuk mengoordinasikan gerakan tangan, mata, dan pendengaran, yang bermanfaat bagi pengembangan keterampilan motorik mereka.

3. Pemahaman Emosional: Musik memungkinkan anak untuk mengekspresikan dan memahami emosi, yang memiliki peran penting dalam perkembangan psikologis mereka.

Kesimpulan: Mitos atau Fakta?

Berdasarkan penelitian saat ini, tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa mendengarkan musik klasik secara khusus dapat meningkatkan IQ anak. Efek positif yang terlihat mungkin lebih terkait dengan kebahagiaan dan perhatian anak-anak saat terlibat dalam aktifitas yang mereka nikmati. Dengan kata lain, manfaat yang diperoleh dari mendengarkan musik klasik mungkin berasal dari pengalaman emosional dan keterlibatan, bukan dari peningkatan kemampuan kognitif anak secara langsung. 

Namun, penting untuk diingat bahwa musik tetap memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Daripada menekankan musik sebagai alat untuk meningkatkan kecerdasan, mungkin lebih bermanfaat untuk memandang musik sebagai sarana untuk memperkaya pengalaman emosional dan sosial anak-anak. Musik dapat membantu anak-anak dalam berbagai cara yang berbeda, bukan dengan membuat mereka lebih pintar, tetapi dengan mendukung mereka menjadi pribadi yang lebih bahagia, kreatif, dan berjiwa sosial tinggi. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun