Mohon tunggu...
Retno Wahyuni
Retno Wahyuni Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Dapatkan teman teman baru, tapi peliharalah hubungan dengan kawan kawan lama

Planner - PT. SCG Pipe and Precast Indonesia manufactur pipa beton dan beton pra cetak plant Wonoayu Sidoarjo. Selalu ingin belajar sesuatu yang baru, sesungguhnya tidak ada yang sia sia dari jerih payah belajar. FB : Retno Wahyuni Effendy | IG : @retno_wahyuni_effendy | Twitter : @RetnoW_Effendy | Linked : Retno Wahyuni Effendy | Blog : retno-wahyuni-sharing.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengukur Daya Juang di Era Pandemi Melalui Adversity Quotient

15 Januari 2021   12:52 Diperbarui: 16 Januari 2021   09:55 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daya juang (sumber: www.shutterstock.com)

Selama ini, untuk kebutuhan makan,semua semua catering, beli makanan online, masak hanya sabtu atau minggu dengan catatan kalau tidak sedang malas. Sekarang harus banting stir, menanggalkan posisinya di kantor untuk mencari income tambahan. Sungguh perjuangan yang menurutku patut dipuji. Sekali lagi saya tidak menyangka kalau melihat kehidupannya sebelum pandemi.

Ilustrasi (Sumber: www.sierraclubfunds.com)
Ilustrasi (Sumber: www.sierraclubfunds.com)
Dia tidak berpangku tangan, menunggu nasib puas dengan keadaan. Mungkin bisa saja dia mengambil tabungannya untuk menutup semua kebutuhan. Ternyata kenyamanan tidak serta merta membuatnya terlena.

Manusia itu bisa dibedakan menjadi 3 karakter. Adapun karakter manusia bila diukur berdasarkan tinggi rendahnya Adversity Quotient dalam merespon suatu kesulitan atau kekuatan daya juang dalam menghadapai tantangan kehidupannya, digolongkan menjadi 3 kategori (Stolz, 2007) :

1. Quitters (mereka yang berhenti atau keluar). Jika diibaratkan kehidupan ini adalah sebuah pendakian dan puncak gunung adalah tujuan akhirnya, maka tipe manuasia quitters adalah mereka yang tidak menginginkan melanjutkan pendakian, keluar dari tantangan atau kesulitan. Gampang putus asa dan menyerah dengan keadaan.

Kepribadian quitters cenderung menghindar dan berhenti untuk melakukan sesuatu. Orang seperti ini secara mental memang sulit diajak maju. Daya juangnya sangat rendah. Banyak memakai perasaan dan mengganggap dirinya tidak mampu. Banyak mengeluh dan belum apa apa sudah memikirkan kegagalan. Sulit menerima tantangan. 

Para quitters akan banyak kehilangan kesempatan berharga dalam kehidupannya. Mudah puas keadaan sekarang. Mungkin ingin lebih maju, tapi jika melihat di depannya penuh tantangan dia memilih mundur atau keluar dari tantangan. Kata-kata favoritnya adalah “Tidak bisa, tidak mungkin, dan saya tidak mampu.”

Karena memiliki daya juang yang sangat rendah maka bisa dilihat ciri ciri kepribadian quitters adalah sebagai berikut :

  1. Banyak mengeluh, mudah menyerah, mudah putus asa.
  2. Pesimis dalam memandang persoalan kehidupan
  3. Sulit menerima tantangan, susah diajak maju.
  4. Tidak percaya diri, merasa tidak mampu, lemah tak berdaya.

2. Campers (mereka yang berkemah) Jika diibaratkan kehidupan ini adalah sebuah pendakian dan puncak gunung adalah tujuan akhirnya, maka tipe manusia campers adalah mereka yang puas dengan mencukupkan diri dan tidak mau mengembangkan diri. 

Kepribadian campers cenderung merasa aman di zona nyaman. Orang seperti ini masih bisa diajak maju. Daya juangnya tidak parah tetapi juga tidak terlalu bagus. 

Setidaknya sudah mau menerima tantangan, tapi sampai di titik tertentu tidak mau melanjutkan karena merasa sudah cukup puas. Baginya sesuatu yang cukup sudah sangat memuaskan. 

Orang dengan tipe ini menolak untuk lakukan sesuatu bagi pengembangan dirinya. Zona nyaman membuatnya enggan untuk berjuang. Akhirnya, ia tidak maju dan tidak mundur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun