Mohon tunggu...
Retno septiani
Retno septiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

'98

Selanjutnya

Tutup

Money

Penerapan Manajemen Risiko Keuangan

30 Agustus 2021   11:09 Diperbarui: 30 Agustus 2021   13:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Covid 19 atau corona siapa yang tidak mengetahuinya. ya itu adalah virus yang sedang marak di Indonesia maupun di negara lain bahkan kasusnya masuk dalam kasus dunia. Wabah ini menyerang sistem pernapasan manusia yang ditularkan oleh binatang kalelawar gelaja yang ditimbulkan hampir sama dengan Typus seperti, demam, flu, sakit kepala, sesak napas dan diantanya juga ada yang diare. Wabah ini pertama kali ditemukan di China, Provinsi Hubei, kota Wuhan pada bulan Desember 2019 lalu dan dikabarkan sekarang kasus di China sudah tidak ada dan kita doakan semoga itu benar terjadi serta juga di Indonesia

Cara memutus penyebaran virus tersebut diantara adalah mengurangi jumlah aktivitas diluar rumah dan pemerintah menghimbau untuk tidak berada pada keramaian seperti bioskop, tempat wisata, mall, supermarket dan rumah makan yang akibatnya berkurang pengunjung maka, perputaran keuangan di Indonesia akan berkurang. Tetapi, untuk bisnis properti masih tetap stabil sebab, kebutuhan hunian dan ruang untuk menjalankan usaha adalah kebutuhan pokok. Kepanikan akibat korona bersifat sementara, namun kebutuhan sandang pangan papan bersifat permanen.

UMKM merupakan sektor bisnis yang paling banyak terkena dampaknya terkhusus UMKM souvenir/merchandise tempat pariwisata. Dilansir dari data Goldman Sachs bahwa, sebanyak 96% pemilik UKM di Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka telah merasakan dampak dari pandemi Covid-19 dan 75% dari usaha mereka mengalami penurunan penjualan. Sementara dilansir dari media daring, Ketua Umum HIPMI JAYA, Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan bahwa omzet UKM Indonesia telah berkurang hingga 70% dalam sepekan terakhir. UMKM yang terdaftar dalam platform situs penjualan online mungkin tidak terlalu berdampak atau bahkan dapat meningkat karena masyarakat lebih memilih berbelanja online daripada harus kerumah rumah.

Selain sektor jual beli, adapula sektor yang paling berdampak yaitu Sektor Pariwisata khususnya yang memiliki fasilitas penginapan, Sektor Industri Maskapai Penerbangan serta Sektor Industri Migas. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah turis asing pada Januari 2020 hanya 1,27 juta orang atau anjlok 7,62% dari Desember 2019. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menyebut kasus ini erat kaitannya dengan munculnya wabah corona di Tiongkok sejak akhir tahun lalu. Dari data BPS, angka kedatangan turis dari Singapura, Malaysia, Australia, Filipina, Thailand, Hong Kong, India, dan Jepang mengalami penurunan secara bulanan. Jumlah wisata mancanegara dari Malaysia minus 13,8% secara bulanan. Sedangkan Penurunan lebih besar dialami wisatawan asal Singapura dengan minus 33,1% sejak Desember 2019. Sedangkan jumlah wisman dari Tiongkok masih tumbuh 17,5% secara bulanan, namun hanya menanjak 1,46% secara tahunan.

Jika kita melihat dampak wabah ini, sangat diperlukan yang namanya menejemen risiko keuangan, unsur yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi maupun sosial khususnya pada perusahan maupun lembaga keuangan lainnya. Manajemen risiko keuangan, dapat dinilai dari kecapakan seseorang melakukan mitigasi risiko dalam mengelola/menggunakan keuangan dari suatu kerugian/kebangkrutan. Manajemen risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola, kita sebagai mahkluk ekonomi harus pandai dalam mengelola risiko keuangan agar mendapatkan sesuatu saat dibutuhkan walaupun adanya ketidakpastian dimasa depan seperti apa yang sedang terjadi saat ini.

Mengelola risiko keuangan dapat dimulai dari keuangan pribadi untuk skala kecil dapat dilakukan dengan cara mengidentikasi risiko yang dapat mengganggu kehidupan finansial sebagai contoh perlindungan keuangan, kesehatan, kendaraan dan sebagainya. Kita dapat mengilustrasikan perlindungan keuangan, kita dapat membuat rekening tabungan untuk menyimpan sebagian uang agar dapat digunakan pada waktu yang sangat diperlukan. Kesehatan kendaraan, kita dapat membuat anggaran bulanan untuk menservice kendaraan tersebut karena dengan begitu kita akan dapat melakukan aktivitas dengan baik.

Langkah kedua adalah nilai resiko keuangan tersebut yang sudah diidentifikasi. Kita ilustrasikan dengan perlindungan kesehatan, sebagai manusia biasa kita berusaha untuk selalu hidup sehat tetapi kita setidaknya memiliki ansuransi perlindungan kesehatan untuk mencegah ketidakpastian risiko keuangan di masa depan. Hitung mudahnya, jika kita memiliki penghasilan 3juta/bulan dengan usia saat ini 20 tahun. kita menginginkan proteksi asuransi perlindungan sampai kita berusia 45 tahun (25 tahun). Maka kita dapat menghitung risikonya dengan 3juta x 12 bulan (selama 1 tahun) x 25 tahun maka hasilnya 900juta maka nilai proteksi ansuransi (uang pertanggungannya) adalah 900juta. Resiko kesehatan, dapat kita hitung menggunakan teknik pengukuran probabilitas dengan menggunkan Tabel Morbiditas (probabilitas terkena penyakit)

Sebenarnya, penjelasan diatas adalah kesimpulan dari cara ketiga yaitu mengelola risiko sebagai berikut. Pertama, memperkecil risiko. Kedua, memindahkan risiko. Ketiga, mengontrol risiko. Keempat, pendanaan risiko. Mengontrol risiko adalah mencegah dan menurunkan probabilitas yang terjadi misalkan, kita memiliki kendaraan dan kita memasang alarm pada kendaraan tersebut agar dapat berbunyi pada saat terjadi pencurian. Pendanaan risiko, apabila risiko tersebut benar terjadi maka disinilah pendanaan resiko terjadi dan pertanyaannya adalah apakah kita menggunakan dana dari asuransi, atau menggunakan dana cadangan.

Jika kita amati peristiwa yang terjadi, ada pula sektor yang diuntungkan dengan adanya kasus Covid 19 seperti Sektor Indutri Telekomunikasi. Anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah dan tidak datang pada keramaian membuat Kepala Sekolah dan Rektor Perguruan Tinggi membuat kebijakan untuk meliburkan mahasiswanya dan melakukan perkuliahan dirumah (Pembelajaran Jarak Jauh) melalui media e-Learning maka disinilah keuntungan bagi Sektor Indutri Telekomunikasi mendapatkan keuntungan sebab masiswa harus siap mempunyai kuota layanan internet agar dapat mengakses media e-Learning. Tetapi, Sektor Indutri Telekomunikasi juga harus memikirkan kualitas internet yang diberikan jika tidak maka masyarakat dapat mencari alternatif lain. Pendiri IndoTelko Forum, Doni Ismanto Darwin melihat bagi pemain TIK, Social Distancing yang dilakukan pemerintah tentu mengubah perilaku sosial dan kerja masyarakat. Istilah working for home (WFH) atau distance learning menjadi familiar dan dianggap peluang bagi operator telekomunikasi di sisi trafik data. Bagi pemain, solusi ini menjadi berkah mengembangkan inovasi Unified Communication (UC) yang cocok bagi perusahaan untuk WFH atau startup yang mengembangkan platform belajar online bagi kalangan pendidikan.

Dalam suatu peristiwa yang terjadi pasti ada sisi ancaman dan peluang bagi para pelaku binsis untuk mengurangi sisi ancaman yang terjadi kita dapat melakukan Manajemen Risiko yaitu menerima ancaman tersebut, mengabaikan, mengontrol, menstansfer ancaman itu atau bahkan mengubah ancaman itu menjadi peluang -- peluang baru itu tergantung bagaimana sikap perusahaan dalam mengambil keputusan. Dalam menumbuhkan peluang tersebut, kita juga harus memperhatikan kelayakan bisnis tersebut agar memberikan suatu potensi positif kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun