Mohon tunggu...
Retno Palupi
Retno Palupi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Politik Era Digitalisasi "Peran TV dalam Pilpres 2024"

17 November 2023   10:56 Diperbarui: 17 November 2023   11:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Dalam dua dekade terakhir era digital telah mempengaruhi aspek kehidupan manusia termasuk demokrasi. Dalam konteks Indonesia, sejak hadirnya era digital pada tahun 1990an yang lalu, telah menciptakan fenomena baru yang dikenal dengan komunikasi politik Era digital atau televisi. Hal ini secara dramatis telah mengubah praktik komunikasi politik tradisional menjadi komunikasi politik modern yang berkembang pesat. Artikel ini mencoba memberikan pembahasan fungsi  dan pengaruh berkaitan dengan permasalahan tersebut.

     Secara teoritis, artikel ini mengeksplorasi bagaimana Era digital atau televisi telah memodifikasi teori komunikasi politik sederhana, bagaimana karakter baru Era digital atau televisi mempunyai dampak potensial dalam menghasilkan kualitas dan kuantitas komunikasi politik yang lebih baik serta bagaimana hal ini menimbulkan permasalahan dalam prosesnya. Lebih lanjut, diskusi ini secara singkat menyimpulkan bahwa komunikasi politik di masa depan mungkin tidak akan pernah lepas dari medium baru ini. Ini mungkin menjadi  ‘AREA’yang paling menarik bagi peneliti mengenai peran potensial  dalam proses komunikasi politik.

    Era digital dalam komunikasi politik memiliki fungsi penting terutama pada kasus demokrasi pemilihan umum capres 2024. Televisi menjadi salah satu media komunikasi politik dalam penyampaian informasi seputar  pesan politik yang di sampaikan oleh media massa. Komunikasi politik era digita televisi berperan dalam menopang citra para calon presiden 2023, media massa (powerful media) seperti TV One sebagai saluran untuk mempengaruhi khalayak, telah banyak memberikan andil dalam pembentukan opini publik.

 Kemampuan melipatgandakan pesan-pesan politik di media massa mempunyai dampak terhadap berubahnya perilaku pemilih. Maka dari itu, bagi para elit politik yang ingin bertarung memperebutkan kursi kekuasaan, akan berusaha memanfaatkan media massa untuk tujuan publikasi dan pembentukan citra. Media dalam bentuk apapun adalah saluran komunikasi seorang kandidat kepada khalayak yang dikatakan efektif dan efisien pada masa kampanye modern saat ini

  Komunikasi Politik adalah fungsi penting dalam sistem politik. Pada setiap proses politik, komunikasi politik menempati posisi yang strategis. Bahkan, komunikasi politik dinyatakan sebagai "urat nadi" proses politik. Bagaimana tidak, aneka struktur politik seperti parlemen, kepresidenan, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, kelompok kepentingan, dan warga negara bisa memperoleh informasi politik melalui komunikasi politik ini.

   Setiap struktur jadi tahu apa yang telah dan akan dilakukan berdasarkan informasi ini. Komunikasi politik banyak menggunakan konsep-konsep dari ilmu komunikasi oleh sebab, ilmu komunikasi memang berkembang terlebih dahulu ketimbang komunikasi politik. Konsep-konsep seperti komunikator, pesan, media, komunikan,dan feedback sesungguhnya juga digunakan dalam komunikasi politik. Titik perbedaan utama adalah, komunikasi politik mengkhususkan diri dalam hal penyampaian informasi politik.

   Namun, pada saat ini bukan hanya televisi yang menjadi bentuk media yang digunakan dalam proses komunikasi politik, pada era politik pilpres 2023 ini media sosial seperti TikTok, Instagram, dan lainnya lebih banyak di akses kalangan umum terutama para gen-z.

    Berdasarkan hasil survei jakpat, ada 24% responden dari generasi kelahiran 1997-2012 itu yang menggunakan TikTok untuk mencari informasi. Berdasarkan hasil survei Jakpat, ada 24% responden dari generasi kelahiran 1997-2012 itu yang menggunakan TikTok untuk mencari informasi. Tiktok menjadi media sosial yang paling banyak dipakai generasi Z sebagai sumber informasi pada 2022. Berdasarkan hasil survei Jakpat, ada 24% responden dari generasi kelahiran 1997-2012 itu yang menggunakan TikTok untuk mencari informasi. Youtube menjadi media sosial favorit kedua bagi generasi Z dalam mencari informasi, sebagaimana disampaikan oleh 23% responden. Kemudian, 22% responden dari generasi Z menjadikan Instagram sebagai sumber informasi.

penyusun :

Retno Palupi, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UMJ. (Email : rpalupi2604@gmail.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun