Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saatnya Saling Menghargai, Stop Caci Maki dan Diskriminasi

14 Juli 2019   01:00 Diperbarui: 14 Juli 2019   01:16 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - Kompas.com

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto akhirnya bertemu, setelah perhelatan pilpres yang lalu. Pertemuan yang digelar di dalam MRT itu pun direspon positif oleh semua pihak. Harapannya, tidak lagi kubu 01 ataupun 02, tidak ada lagi cebong ataupun kampret. Karena yang ada adalah garuda Pancasila.

Pertemuan keduanya diharapkan bisa menyejukkan semua pihak. Masyarakat diharapkan tidak lagi saling caci seperti yang dilakukan ketika masa kampanye. Masyarakat diharapkan bisa saling memaafkan, dan tidak terus-terusan mempersoalkan perbedaan.

Perbedaan adalah anugerah dari Tuhan yang harus kita jaga. Perbedaan sejatinya untuk saling menguatkan, bukan melemahkan. Namun pada kenyataannya, masih saja ada sebagian orang yang masih mempersoalkan perbedaan yang melekat pada masyarakat Indonesia.

Bayangkan saja, kurang berbeda apa budaya dari suku-suku yang tersebar di Indonesia. Kurang beragam apa bahasa-bahasa lokal yang ada di Indonesia. Sejatinya, kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya perbedaan itu. Dan sebenarnya, kita tidak pernah mempersoalkan perbedaan. Kenapa? Karena setiap perbedaan itu telah membuat Indonesia tumbuh menjadi negara yang besar.

Dan untuk bisa menjadi negara yang besar, diperlukan komitmen bersama untuk tetap menjunjung tinggi kerukunan, persatuan dan kesatuan. Untuk itulah, budaya saling menghargai antar sesama harus terus dijaga dan dilestikan. Harapannya para generasi penerus pun, juga akan menjadi generasi yang bisa saling menghargai perbedaan dan keberagaman.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo ini, diharapkan bisa menjadi momentum bagi semua pihak, untuk komitmen menghilangkan caci maki di dunia maya. Dengan hilangnya caci maki di dunia maya, tidak hanya akan membuat kondisi semakin damai, tapi juga akan menghilangkan bibit radikalisme yang selama ini masih terus mengotori dunia maya.

Saatnya saling menghargai antar sesama. Jika ada perbedaan pandangan, mari kita selesaikan secara arif dan bijaksana. Kita punya tradisi musyawarah untuk mufakat. Kita punya budaya saling menghargai, agar terciptanya kerukunan antar umat beragama.

Indonesia adalah negara besar yang membutuhkan generasi yang bisa bersatu, bukan generasi yang terus berseteru. Maka hilangkan kebencian masa lalu, gantilah dengan kedamaian agar masa depan semakin baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun