Stunting menggambarkan kejadian kurang gizi pada balita yang berlangsung dalam waktu yang lama dan dampaknya tidak hanya secara fisik, tetapi justru pada fungsi kognitif. Stunting mempunyai dampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif, prestasi belajar, dan produktivitas ekonomi saat dewasa3,4. Gagal tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa emas ini akan berakibat buruk pada kehidupan berikutnya yang sulit diperbaiki. Anak yang menderita kurang gizi berat dan stunting mempunyai rata-rata IQ 5-11 point lebih rendah dibandingkan rata-rata anak-anak yang tidak stunting5.
Status gizi ibu hamil sangat memengaruhi keadaan kesehatan dan perkembangan janin. Gangguan pertumbuhan dalam kandungan dapat menyebabkan berat lahir rendah (WHO, 2014). Penelitian di Nepal menunjukkan bahwa bayi dengan berat lahir rendah mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menjadi stunting (Paudel, et al., 2012). Panjang lahir bayi juga berhubungan dengan kejadian stunting. Penelitian di Kendal menunjukkan bahwa bayi dengan panjang lahir yang pendek berisiko tinggi terhadap kejadian stunting pada balita (Meilyasari dan Isnawati, 2014). Faktor lain yang berhubungan dengan stunting adalah asupan ASI Eksklusif pada balita. Penelitian di Ethiopia Selatan membuktikan bahwa balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan berisiko tinggi mengalami stunting (Fikadu, et al., 2014).Â
Dilihat dari kondisi lingkungan pengetahuan masyarakat juga menjadi salah satu penyebab yang sering terjadi di Desa Pekajangan terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting yang terlihat yaitu : kurangnya pengetahuan tentang stunting, pemberian makanan yang bergizi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan, kurangnya kesadaran ibu tentang pemberian ASI eksklusif.Â
Dalam program intervensi kegiatan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa Pekajangan, dalam hal ini dengan dilakukannya 5 program, meliputi:
Forum Peduli Stunting
Kegiatan dilakukan secara online dengan membuat grup WhatsApp yang berisi kader, bidan, dan ibu balita. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan penyuluhan dengan media powerpoint yang berisi tentang pengertian dan cara penanggulangan stunting. Kegiatan dilaksanakan dengan susunan, yang pertama adalah mahasiswa meng-share powerpoint dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Pada saat dilaksanakannya kegiatan ini masyarakat sudah mulai mengerti apa dan bagaimana cara untuk menanggulangi stunting, walaupun masih ada beberapa masyarakat yang pasif.Â
Edukasi tentang PHBS
Kegiatan dilakukan secara online dengan membuat grup WhatsApp yang berisi kader, bidan, ibu balita, dan remaja. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan penyuluhan dengan media powerpoint yang berisi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat mau untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Edukasi tentang ASI ekslusif
Kegiatan dilakukan secara online dengan membuat grup WhatsApp yang berisi kader, bidan, ibu balita, dan remaja. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan penyuluhan dengan media powerpoint yang berisi tentang manfaat ASI ekslusif dan pentingnya ASI ekslusif bagi balita. Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat paham mengenai pentingnya ASI ekslusif dan masyarakat mau untuk memberikan ASI ekslusif kepada balitanya.
Minggu Nutrisi
Kegiatan ini berupa pembagian buah-buahan yang bergizi kepada masyarakat disekitar rumah mahasiswa, yang setelahnya dilanjutkan dengan penempelan poster yang berisi tentang zat gizi yang terkandung dalam buah-buahan.
Vidio animasi tentang stunting
Kegiatan ini merupakan kegiatan share vidio terkait cara pencegahan stunting. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai pentingnya penanggulangan dan pencegahan terhadap stunting.