"Bu Guru, itu lho Trisnik ngompol Bu...., kainnya basah semua...." Suara Rosikin lantang langsung diikuti tawa anak-anak lainnya dan cibiran. Â
Trisnik anak baru masuk sekitar 1 minggu, pindahan dari kota lain. Â Sepertinya ia takut untuk minta izin dan tidak mengerti harus pergi kemana untuk buang air di tengah Alun-alun seperti itu, sehingga ia menahan walau dirasa ingin buang air. Â Kini kainnya terasa lengket, kedua kakinya pun begitu, ingin rasanya ia masuk ke dalam bumi dan menutupi seluruh tubuh dan wajahnya dengan selimut rumput yang penuh sampah di kakinya. Â Namun yang bisa ia lakukan hanya tertunduk malu sambil menahan air mata.
9:32
Pengeras suara dari dalam halaman pendopo Kabupaten akhirnya memanggil nomer urut SD mereka untuk bersiap-siap masuk ke dalam halaman pendopo. Â Seketika semangat Kayla dan teman-temannya timbul lagi. Â Â Mereka berjalan teratur masuk ke dalam gerbang, dan mengantri lagi di dalam. Â Kini mereka bisa melihat teman-teman dari sekolah lain yang sedang mementaskan kreatifitas mereka di depan Bupati dan jajaran pejabat kabupaten. Â Mereka bertepuk tangan saat tampilan selesai, lalu barisan itu berjalan keluar halaman pendopo kabupaten untuk karnaval berkeliling kota menurut alur yang sudah ditentukan panitia.
Yanti dan beberapa Ibu-Ibu lain yang mendengar pengumuman itu, segera beranjak dari tempatnya berteduh dan berlari kecil untuk mengejar barisan anak-anak yang akan tampil.  Semua siap dengan gadget mereka untuk merekam tarian anak-anak.
9:45
"SD NN, Jepara Kota, silahkan maju" Â Suara MC wanita yang bersuara merdu mempersilahkan Kayla dan rombongannya maju. Â Dalam 4 menit mereka menyelesaikan tarian yang diiringi musik pianika dan nyanyian yang bersahut-sahutan. Â Pak Bupati dan Jejeran Pejabat Kabupaten yang rata-rata laki-laki tersenyum dan bertepuk tangan, beberapa lainnya mengacungkan jempol mereka ke arah Kayla dan teman-temannya. Â
Kemudian suara MC yang merdu terdengar lagi untuk mempersilahkan mereka keluar dan antrian selanjutnya untuk tampil. Â Para guru mengambil posisi mengatur barisan, dan menunjukan apresiasi mereka terhadap team Kayla dan teman-temannya.
"Kalian hebat, kompak banget tadi tampilnya. Â Pak Bupati sampai geleng-geleng kepala lho tadi waktu tepuk tangan. Â Insya Allah sekolah kita menang, ya...."
"Iya Bu, kayanya kita bisa menang lho Bu... tadi saya perhatikan mereka kaya'e seneng banget lihat tampilan SD kita" Â Yanti mencolek guru pendamping yang lalu mengangguk setuju.
"Mah, Maaaah....," bisik Kayla pada Yanti. Â "Aku boleh copot sandal, nggak? Â Kaki aku sakit, kayanya luka...."