Mohon tunggu...
Veronica Rompies
Veronica Rompies Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi ngomong, omongannya ditulis. haha.

Lulus tahun 1998 dari Universitas Darma Persada, Jakarta jurusan Sastra Inggris D3. Memulai bisnis furniture sejak tahun 2000 di Jepara, hingga saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kartini Kecil yang Terjajah, Sebuah Fiksi yang Bukan Fiktif

17 April 2018   15:49 Diperbarui: 17 April 2018   17:48 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

06:40

Kayla keluar dari balik tirai setelah berganti baju.  Kebaya kuning dengan mote dan bunga bunga, kain jarik coklat tua, sanggul yang bergelung tinggi di atas kepala dan hiasan kembang goyang.  Cantik sekali, hingga Ibunya pun pangling.  Selop bludru dengan tinggi hak 5 cm membuat kain yang dipakainya jatuh bagus sekali di kaki Kayla.

"Diem di situ dulu, Kay. Tengok sini.  Senyum.  Jangan begitu, kepalanya diangkat sedikit.  Ya, bagus.  Melirik ke sini, Nak...."  Yanti sibuk mengambil foto, dan Kayla dengan senang hati tersenyum mengikuti arahan gaya dari Ibunya.  

Sejenak kemudian Yanti menggandeng tangan Kayla menuju parkiran mobil.  Satu tangannya memegang handphone, mengganti foto profile facebooknya.  Dan membuat story di Instagram dengan caption yang juga mirip bahasa Inggris, "May Kartini is very very Beautifull like Mom"

07:05

Pemandangan di sekolah Kayla hari itu sungguh tidak biasa.  Murid-murid tampak cantik dan gagah.  Semua berdandan.  Yang laki-laki juga tidak ketinggalan.  Mereka memakai aneka kostum, dan wajahnya diberi coretan kumis serta jenggot seperti orang dewasa.  Yanti dan Kayla sama bersemangatnya.  Kayla masuk ke dalam sekolah, sementara Yanti menunggu di luar gerbang bersama Ibu-ibu lain yang menghantar anak-anaknya.

Sekolah Kayla terletak dekat Alun-Alun kota Jepara.  Hari ini ada banyak sekolah-sekolah lain yang semuanya datang ke Alun-alun untuk berpentas beberapa menit di depan Bupati dan Jajaran Pejabat Kabupaten.  Pentas seni singkat untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini dan membawa nama baik Sekolah jika menang, karena pentas akan di nilai.

Jalanan di depan sekolah ramai sekali.  Barisan anak-anak dari sekolah lain parkir kendaraan di dekat sekolah Kayla, lalu berjalan menuju alun-alun, sehingga menyediakan tontonan menarik untuk Yanti dan Ibu-Ibu lain yang menunggu di epan gerbang sekolah.

"Duuh, itu lho, cantik banget yang pake kostum Ratu Kalinyamat itu lho.  Tahun depan Delia tak dandani ngono, ah.... ayunee...."  Ucap Mama Delia, ibu teman Kayla.

"Mahal itu, Mba.  Sak paket bisa habis 500 ribu, lho dandane..." Yanti menanggapi.

"Halah, ga popo tho, Jeng. Setahun sekali, kita tinggal menikmati hasil perjuangan Ibu Kartini, mosok ngeluarin uang 500 ribu setahun untuk menghargai Ibu Kartini sek keberatan."  Mama Delia menjawab Yanti dengan suara lantang penuh semangat perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun