Meningkatkan Kemampuan Membaca Suku Kata "H" dan "C" Menggunakan Model Pembelajaran PBL dengan Media Video Pembelajaran dan Media Konkret Kartu Suku Kata

Lokasi : SDN 4 Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung , Kabupaten Tulungagung

Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan kemampuan membaca peserta didik kelas 1 SD Negeri 4 Ngrejo

Tanggal pelaksanaan : 15 September 2022

Penulis : Resita Resti Ernamasari, S.Pd.

Situasi

Kondisi yang melatar belakangi masalah diantaranya :

• Pada saat pandemi maupun masa peralihan dari PJJ ke PTMT, banyak peserta didik mengalami lost  learning.
• Hilangnya pembiasaan pendidikan karakter yang disebabkan oleh kegiatan PJJ.
• Peserta didik yan pembelajaran secara daring, waktu bermain lebih banyak dari pada waktu belajarnya.
• Peserta didik belum hafal huruf abjad.
• Peserta didik yang masih belum bisa membaca permulaan, seperti mengeja huruf menjadi suku kata, mengeja suku kata menjadi kata.
• Peserta didik belum bisa memahami bacaan.
• Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).
• Peserta didik kurang fokus pada proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa bahwa praktik pembelajaran ini menjadi sangat penting dibagikan karena:

• Permasalahan tersebut sering muncul di beberapa lembaga.
• Paktik pembelajaran ini dapat menjadi motivasi tersendiri bagi penulis selaku pendidik dalam mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
• Memotivasi pendidik yang lain untuk mendesain pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
• Dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi pendidik lainnya dalam mengatasi masalah yang timbul dalam melaksanakan pembelajaran.

Adapun peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai pendidik profesional yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang inovatif dan kreatif serta menyenangkan bagi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inovatif, mengkombinasikan media TPACK dengan kartu suku kata, dan menerapkan metode diskusi untuk membangun kemandirian dan sikap kritis peserta didik. Selain itu, penulis juga bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Tantangan 

Setelah melakukan kajian literatur dan wawancara dengan teman sejawat dan kepala sekolah, penyebab masalah dari tujuan yang ingin dicapai, yakni kemampuan membaca peserta didik kelas 1 adalah:

Peserta didik

• Selama pandemi peserta didik mendapatkan pendidikan formal yang pertama di sekolah dasar.
• Peserta didik lebih suka bermain daripada membaca.
• Peserta didik mudah merasa bosan saat membaca.
• Peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
• Penggunaan media yang kurang konkret dan menyenangkan.
• Tidak adanya kegiatan pembiasaan literasi.
• Minat peserta didik belajar di rumah rendah.
• Orang tua tidak memantau perkembangan belajar putra-putri mereka di rumah.

Pendidik

• Penulis cenderung menerapkan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher centered), bukan berpusat pada siswa (student centered).
• Penulis kesulitan dalam mencari dan menemukan pendekatan, model, maupun media yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Penulis selama ini sering menggunakan metode ceramah, jarang menggunakan media, dan sering memberikan tugas mengerjakan soal-soal di buku LKS tanpa ada diskusi.
• Penulis kurang kreatif dalam membangun motivasi peserta didik, sehingga peserta didik cepat bosan.

Sekolah

• Adanya pengurangan jam belajar saat PTMT, sehingga kegiatan pembiasaan belajar membaca berjalan kurang optimal.
• Tidak tersedia perpustakaan.
• Belum tersedia perangkat yang berbasis teknologi informasi.