Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Pengganti Edhy Prabowo, Cinta Lama Bersemi Kembali?

27 November 2020   08:00 Diperbarui: 27 November 2020   08:05 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Edhy Prabowo telah ditetapkan KPK menjadi tersangka penerimaan hadiah terkait perizinan ekspor benih lobster melalui konferensi pers di gedung KPK. Di kesempatan yang lain, dia menyatakan akan mengundurkan diri dari kursi menteri KKP dan juga dari wakil ketua umum Gerindra.

Saat ini menjadi menarik di masyarakat dan para pengamat untuk menunggu sekaligus mengira siapa yang akan diangkat oleh presiden Jokowi untuk menggantikan posisi menteri KKP yang ditinggalkan oleh Edhy Prabowo.

Proses pergantian dan penunjukan sendiri pastinya memerlukan waktu sehingga saat ini Luhut Binsar Pandjaitan sebagai menteri "serba bisa" ditunjuk oleh presiden Jokowi untuk menjadi pejabat sementara mengisi kekosongan pimpinan kementerian KKP.

Balik lagi kepada pergantian menteri KKP, menarik juga bagi penulis untuk menakar siapa kira-kira pengganti Edhy Prabowo. Mungkin tidak sampai kepada nama, tetapi gambaran kondisi berikut mungkin menjadi pertimbangan presiden Jokowi dalam menentukan pilihannya. 

Ketika kita melihat penunjukan pejabat menteri dan setingkat menteri, ada dua golongan yang menjadi sasaran. Golongan itu adalah profesional atau dari partai. Tidak ada salahnya dari kedua-duanya karena nyatanya seorang presiden terpilih pun atas bantuan dari partai politik.

Mungkin ada pengamat dan masyarakat yang menyayangkan jika yang terpilih kembali dari pejabat partai. Tetapi tak bisa dipungkiri dan dihindari karena itu bagian dari proses politik yang normal. Kenyataanya didalam kementerian pun tetap ada pejabat profesional dalam bidang bersangkutan yang bisa memberi saran dan masukan profesional bagi seorang menteri.

Jika melihat secara sederhana dari komposisi pejabat menteri dan setingkat menteri, tentu akan sangat mudah disimpulkan jika yang dipilih berasal dari gerindra, karena kursi yang hilang dari mundurnya Edhy Prabowo juga dari Gerindra.

Pertanyaannya apakah sesederhana itu pertimbangan dalam penentuan pengganti menteri KKP oleh presiden?

Penulis yakin ada lebih banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Terlepas dari kalangan profesional atau partai, alangkah lebih baik jika orang yang bersangkutan mengerti dan memiliki pengalaman di bidang kelautan dan perikanan. Pengalaman itu tidak bisa ditunjukkan hanya dengan memiliki hobi memancing lho ya.

Pertimbangan yang cukup penting dipikirkan oleh presiden adalah terkait kebijakan pejabat yang akan ditunjuk. Kita tahu sampai saat ini, ada beberapa kebijakan yang dirubah 180 derajat dari menteri sebelumnya. Itu artinya Edhy Prabowo tidak hanya beda jalan, tetapi mengambil arah sebaliknya bila dibanding menteri sebelumnya Susi Pudjiastuti.

Sedangkan di masyarakat saat ini gempar untuk meminta presiden Jokowi menunjuk kembali ibu Susi. Yang berarti memiliki kebijakan yang lagi-lagi berlawanan dengan kebijakan yang berjalan saat ini yang telah diambil Edhy Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun