Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul yang tinggal di suatu tempat di baeah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Â
Perusahaan keluarga adalah perusahaan yang dimiliki, di kontrol, dan di jalankan oleh anggota individu atau beberapa keluarga. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga.
Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian anggota keluarga didalam kepemilikan atau operasi bisnis.
Dunia bisnis dan dunia keluarga memang memiliki perbedaan yang amat suram. Jelas, dalam sebuah keluarga kepentingan keluarga akan mengalahkan kepentingan kepentingan yang lain. Padahal, perusahaan menuntut sikap yang profesional.
Perusahaan profesional akan mendasarkan pemberian gaji pada nilai pasar dan riwayat kerja (kinerja) seseorang sedangkan keluarga mendasarkan pemberian gaji pada kebutuhan.
Beberapa dasar memanagemen keuangan bagi bisnis keluarga
1. Pisahkan uang pribadi dan usaha.
2. Rencanakan penggunaan uang.
3. Buat tabel catatan keuangan.
4. Hitung keuntungan dengan bemar.
5. Putar arus kas lebih cepat.
6. Awasi harta hutang dan modal.
7. Sisikan keuntungan untuk pengembangan usaha.
Bentuk bentuk bisnis keluarga
Peran keluarga dalam perusahaan dapat di lihat dari ketiga bentuk bisnis keluarga berikut yaitu :
a. Family ownet business (fob) yaitu keluarga hanya sebagai shareholder, pengelolaan perusahaan diserahkan kepada eksekutif profesional dari luar lingkungan keluarga, dan saudara yang lain tidak ikut mengendalikan perusahaan.
b. Family business (fb) yaitu keluarga bertindak sebagai shareholder juga mengurus perusahaan artinya perusahaan dimiliki dan di kelola oleh anggota keluarga pendiri.
c. Business family (bf) yaitu keluarga sebagai pemilik perusahaan cenderung menekankan pada hubungan kekerabatan saja.
Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perusahaan, tidak jarang perusahaan keluarga berubah bentuk dari FB menjadi FOB. Apapun bentuk atau golongan bisnis keluarga yang dipilih, keluarga harus mampu mengatasi sejumlah masalah yang sering timbul, antara lain soal kepemimpinan, konflik, kompetisi dan budaya perusahaan.
Motifasi orang untuk membuka bisnis bersama keluarga bermacam macam, ada yang menginginkan bisnis keluarga sebagai sumber penghasilan utama, sementara yang lain hanya sebagai penghasilan sampingan, penyaluran minat dan hobi saja, atau meneruskan usaha keluarga.