Mohon tunggu...
RERIN MAULINDA
RERIN MAULINDA Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sastra Indonesia

Seorang Ibu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Discovery Learning

29 Januari 2022   17:50 Diperbarui: 29 Januari 2022   17:54 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pembelajaran discovery learning (penemuan) merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam pendekatan konstruktivisme. Pada pembelajaran penemuan, peserta didik didorong untuk terutama belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Pengajar mendorong peserta didikagar mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen dengan memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau konsep-konsep bagi diri mereka sendiri. Semua hal yang ada di kelilingnya akan menjadi bahan pendukung dalam menyelesaikan proses pembelajaran ini.

Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan proses belajar secara aktif dengan membebaskan peserta didik menemukan bahan untuk didiskusikan, menyelidiki untuk mencari jawaban, sehingga hasil yang diperoleh dapat bertahan lama dalam ingatan. Hal ini disebabkan peserta didik mengalami semua hal dari awal hingga akhir sehingga dengan melalui belajar penemuan, peserta didik dapat belajar dan berpikir secara analisis sehingga dapat mencoba memecahkan masalah yang dihadapinya. Selain itu Peserta didik dapat berpatokan dengan pengalaman yang dialaminyatau berdasarkan informasi serta pengalaman pihak lain termasuk guru.

Discovery Learning lebih mudah digunakan dalam kelas unggul. Hal ini disebabkan kemandirian yang ada dalam diri peserta didik di kelas unggul lebih tinggi dibandingkan kelas normal lainnya. Namun tidak tertutup kemungkinan kelas normal juga mampu diterapkan metode Discovery learning. Semua kembali pada pihak guru sebagai pembimbing dalam memberi penjelasan dan mengarahkan selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, Discovery Learning yang berpusat pada peserta didik harus aktif dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan. Jalinan diskusi yang dua arah sangat membantu dalam menentukan arah hasil yang maksimal.

Materi yang terpilih dalam Discovery Learning merupakan objek langsung yang terwujud melalui panca indera. Hal ini akan lebih mempermudah peserta didik dalam mencari bukti pendukung hingga kesimpulan yang menyeluruh. Pembelajaran dengan Discovery Learning dapat digunakan untuk tugas individu atau pun kelompok. Tidak tertutup kemungkinan dalam tugas individu, akan terjalin diskusi sesama peserta didik dan guru dalam menemukan hasil yang dinginkan. Proses pembelajaran ini dapat dikatakan meningkatkan minat dan menciptakan suasana menyenangkan diantara peserta didik dan guru di kelas.

Selain itu, dapat dikatakan model pembelajaran discovery learning tidak dapat digunakan pada semua materi. Metode ini hanya dapat dipakai untuk materi materi tertentu. Oleh karena itu, seorang pengajar atau seorang calon pengajar disarankan agar mampu memilih dan memilah materi mana yang tepat dan cocok yang dapat diterapkan dalam proses belajar agar tidak menyita waktunya juga tidak hanya melibatkan beberapa siswa saja, karena model pembelajaran discovery diperlukan keaktifan seluruh siswa. Selain itu alat – alat bantu mengajar (audio visual, dll) haruslah diusahakan oleh pengajar atau calon pengajar yang hendak menerapkan metode ini, tujuannya untuk memberikan siswa pengalaman langsung.

Setiap pembelajaran tidaklah sempurna. Discovery Learning pun memiliki kekurangan dalam pengaplikasiannya, antara lain kurangnya keberanian peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan yang tidak dipahami. Hal ini disebabkan rasa percaya diri yang kurang atau mungkin pemahaman terhadap objek yang tidak maksimal sehingga terjadi kesulitan dalam mengungkapkan. Selain itu, jumlah peserta didik yang terlalu banyak akan menciptakan kelas yang kurang kondusif dan sulitnya guru menangkap keinginan para peserta didik. Masih banyak kekurangan yang kelak ditemukan dalam setiap prosesnya. Hal ini kembali pada pihak guru dalam memberi materi dan pengarahan selama proses berlangsung.

Dengan kata lain, metode Discovery Learning sebagai sebuah teori belajar dapat didefinisikan sebagai belajar yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan untuk mengorganisasi sendiri.Jadi disini guru hanya memberikan materi dasar atau bahan dasar tentang apa yg nantinya akan dipelajari siswa,setelah itu siswalah yang harus menegmbangkan materi tersebut,discovery learning ini berpusat pada siswa,bukan pada guru. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan di transfer dalam kehidupan bermasyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun