Mohon tunggu...
Rendy Yogaswara
Rendy Yogaswara Mohon Tunggu... Guru - seniman, musisi dan penulis

Nama Pena: Rere

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peserta Didik, Pondasi Pendidikan dan Pelaku Kebudayaan

21 April 2018   09:00 Diperbarui: 21 April 2018   09:04 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga tingkatan. Dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Semua tingkatan pendidikan tersebut mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I dengan ketentuan umum pasal 1 ayat 8 yang menyatakan bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, dengan tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

Pendidikan dasar merupakan pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun dengan ketentuan SD 6 tahun dan SMP atau sederajat 3 tahun, sedangkan pendidikan menengah diselenggarakan dengan lama pendidikan 3 tahun. 

Pada pendidikan menengah terbagi menjadi beberapa bagian antara lain: menengah umum (SMA), menengah kejuruan (SMK), menengah Agama (MA), menengah kedinasan, dan menengah luar biasa. 

Tingkatan pendidikan yang terakhir adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi ini merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesi yang dapat mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, atau pun kesenian.

Penjabaran mengenai jenjang pendidikan menengah, nampak konkret bahwa tujuan dari pendidikan tersebut, yakni menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya, alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja maupun  pendidikan tinggi.

Tolak ukur tujuan pendidikan menengah yang berporos kepada peserta didik yang mampu mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya menjadi pemicu penegasan gagasan bahwa hakikatnya peserta didik sebagai pondasi pendidikan dan pelaku kebudayaan. 

Pernyataan tersebut mempunyai alasan yang sahih disebabkan lingkungan sosial budaya tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan. Dunia pendidikan sebagai alat yang paling canggih untuk menstranfer dan melestarikan kebudayaan yang ada. Dunia pendidikan yang cakap dalam menghasilkan karakter peserta didik sebagai pelaku kebudayaan yang lihai.

Kebudayaan menurut Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PEUBI) merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalaman dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 

Definisi kebudayaan berdasarkan Pedoman Umum Bahasa Indonesia, seluruhnya bertumpu pada pelaku pendidikan terutama peserta didik. Pelaku pendidikan yang sangat vital sebagai objek untuk mengaplikasikan segala apa yang telah diperoleh dalam proses pendidikan. Peserta didik yang mengemban tugas sebagai pelaku kebudayaan dimasa yang akan datang.

Peserta didik akan dengan mudah melestarikan kebudayaan melalui pendidikan yang dijalaninya. Pendidikan yang membuat peserta didik mengetahui dan mengerti arah dalam melaksanakan kebudayaan yang telah tercipta dari pendahulu-nenek moyang. 

Pendidikan menjadi bekal pengetahuan bagi peserta didik agar tidak buta dalam mempertahankan kebudayaan yang ada. Kebudayaan yang dapat menjadikan keistimewaan bagi indentitas bangsa. Karakter bangsa yang terus dipupuk agar tidak luntur dan hilang begitu saja. Inilah salah satu bentuk yang wajib untuk dilanggengkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun