Mohon tunggu...
Rere Debrila
Rere Debrila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Suka hal-hal yang berbau alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Metode Mendengar dan Menghargai dalam Komunikasi Kebidanan

27 November 2022   19:27 Diperbarui: 27 November 2022   19:56 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Mahasiswa (Rere) sedang menerapkan komunikasi konseling dengan metode mendengar dan menghargai/dokpri

Komunikasi efektif dalam kebidanan merupakan salah satu langkah yang tepat terutama untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana praktek komunikasi yang baik bisa diterapkan kepada pasien. Sebagaimana kita ketahui, proses persalinan bisa menjadi sebuah pengalaman baru dan pertama bagi seorang ibu. Tugas bidan sebagai penolong persalinan tentu harus bisa menyediakan pelayanan yang optimal sehingga ibu tidak merasa khawatir atau cemas dan melakukan persalinan dengan baik. Inilah alasan mengapa Komunikasi yang efektif bisa menjadi begitu penting.

Menurut Hybel dan Weafer II 1992; Komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis, bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, mengguakan alat bantu disekeliing kita sehingga pesan menjadi lebih kaya (Liliweri 2003).

Komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti mencapai atau meraih. Karena sesungguhnya Komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari klien.

Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemecahan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan (Uripni, 2003).

Tujuan dari konseling asuhan kebidanan yaitu membantu memecahkan masalah, meningkatkan keefektifan individu dalam pengambilan keputusan secara tepat. Lebih lanjut, tujuannya adalah menfasilitasi pengembangan koping yang konstruktif pada klien yang mengalami masalah kehidupan, khususnya yang berhubungan dengan penyakit Bidan dalam menjalankan tugasnya harus memahami langkah-langkah konseling dalam asuhan, kondisi sakit, atau cacat yang dialami. 

Membantu pemenuhan kebutuhan klien, mengubah sikap dan perilaku yang negatif menjadi positif dan dari yang merugikan kien jadi menguntungkan klien. Meningkatkan rasa percaya diri.

Penelitian tentang interaksi klien-bidan menunjukkan bahwa hanya satu per tiga dari yang diucapkan bidan bersifat mendorong klien untuk berbicara. Sebagian besar bersifat netral (ucapan yang membantu arus informasi klien dengan bidan, tetapi tidak mendorong partisipasi aktif klien), dan sering kali bidan memotong pembicaraan klien, memutuskan informasi yang penting yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. 

Ucapan-ucapan yang demikian tidaklah menunjukkan rasa hormat kepada klien, bahkan klien merasa tidak nyaman. Keterampilan mendengarkan membutuhkan latihan secara terus menerus. Meringkas pokok-pokok utama dari hal-hal yang diucapkan orang lain adalah latihan yang baik untuk keterampilan mendengarkan (Wulandari, 2012). Tips dalam mendengar aktif:

 1)      Terima klien apa adanya. Hargai klien sebagai individu yang berbeda dari individu lainnya

2)      Dengarkan apa yang dikatakan oleh klien dan juga bagaimana ia mengatakan hal itu. Perhatikan intonasi suara, pemilihan, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan tubuh.

3)      Tempatkan diri pada posisi klien selama mendegarkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun