Ia juga membantah laporan dari PBB yang menyebut Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, meskipun kenyataannya ribuan truk bantuan makanan untuk warga Gaza tertahan di perbatasan dan tidak dapat masuk ke wilayah tersebut.
Dalam konteks diplomasi global, kehadiran Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan Trump menjadi langkah penting. Indonesia, yang selama ini dikenal konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, berupaya memberikan perspektif yang lebih objektif kepada Amerika Serikat dan sekutunya.Â
Negara-negara Islam dan Arab yang hadir dalam pertemuan itu menegaskan bahwa tindakan Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk penyerangan terhadap fasilitas umum, pembatasan akses pangan, hingga pengusiran warga dari Tepi Barat, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip kemanusiaan.
Melalui forum tersebut, Presiden Prabowo menekankan perlunya dunia internasional memandang konflik di Palestina bukan hanya sebagai persoalan politik atau agama, tetapi sebagai tragedi kemanusiaan yang harus segera diakhiri.Â
Dengan menyampaikan langsung pandangan dari negara-negara Arab dan Islam, diharapkan Amerika Serikat memperoleh sudut pandang yang lebih luas mengenai kondisi sebenarnya di Gaza, yang kini telah menjadi wilayah krisis dengan tingkat kehancuran dan penderitaan manusia yang luar biasa tinggi.
Sejak awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bersifat prinsipil dan tidak dapat dinegosiasikan.Â
Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memegang tanggung jawab moral untuk terus memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina atas tanah air mereka.Â
Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Presiden Prabowo secara tegas menyampaikan bahwa solusi paling realistis dan adil bagi perdamaian di kawasan tersebut adalah penerapan Solusi Dua Negara atau Two-State Solution.
Dalam kutipan pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan,
"Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, namun pada saat yang sama kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel.Â
Hanya dengan cara itu, perdamaian sejati dapat terwujud perdamaian yang tidak dilandasi kebencian dan kecurigaan. Satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah melalui solusi dua negara."
Pernyataan tersebut menggambarkan sikap Indonesia yang seimbang dan rasional. Bagi Indonesia, perdamaian abadi hanya dapat dicapai apabila kedua pihak, baik Palestina maupun Israel, sama-sama diakui kedaulatannya dan memiliki hak untuk hidup berdampingan secara damai.Â