"Keluarga Sehat, Gizi Seimbang Bersama Kuripansari"
Oleh: KKN R1 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan manusia di Indonesia. Menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting nasional berada di angka 21,6 persen. Meski terjadi penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, angkanya masih cukup tinggi dan berada di atas batas standar maksimal WHO, yaitu 20 persen. Salah satu kunci penting dalam menurunkan angka stunting adalah dengan meningkatkan pemahaman keluarga akan pentingnya gizi seimbang sejak dini.
Desa Kuripansari menjadi salah satu desa yang turut berperan dalam upaya pencegahan stunting melalui pendekatan edukasi dan intervensi gizi. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), kami bersama masyarakat menjalankan kegiatan edukasi keluarga sehat dan pemberian makanan tambahan (PMT) yang ditujukan khusus untuk anak-anak balita dan ibu hamil. Program ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi didesain untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi, kebersihan lingkungan, dan pola hidup sehat dalam keluarga.
Keluarga adalah garda terdepan dalam menjaga kualitas pertumbuhan anak. Sayangnya, masih banyak keluarga yang belum menyadari bahwa stunting bukan hanya tentang kekurangan makanan, tetapi juga terkait dengan kualitas asupan, frekuensi pemberian makan, serta kebersihan lingkungan dan sanitasi. Oleh karena itu, dalam edukasi yang kami lakukan, kami menekankan pentingnya gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin, serta mineral.
Tidak hanya itu, praktik langsung pemberian makanan tambahan dilakukan sebagai bentuk intervensi gizi yang nyata. Menu PMT disusun berdasarkan standar gizi yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan, dengan memanfaatkan bahan lokal yang mudah didapat masyarakat, seperti telur, tempe, sayuran hijau, dan buah-buahan. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan bahwa gizi seimbang tidak selalu mahal, asal diolah dan dikombinasikan dengan tepat.
Respons masyarakat sangat positif. Ibu-ibu terlihat antusias saat mengikuti demo memasak menu PMT, berdiskusi tentang isi piring makanku, hingga praktik mencuci tangan yang benar bersama anak-anak. Keterlibatan keluarga secara aktif adalah kunci agar edukasi ini tidak hanya berhenti di ruang kegiatan, tetapi berlanjut menjadi kebiasaan sehari-hari di rumah.
Stunting adalah masalah jangka panjang yang memerlukan solusi lintas sektor, tetapi perubahan perilaku dari tingkat keluarga adalah langkah awal yang paling strategis. Keluarga Kuripansari telah membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan kemauan belajar, upaya menciptakan generasi sehat dan bebas stunting bukan hal yang mustahil.
Melalui semangat "Keluarga Sehat, Gizi Seimbang Bersama Kuripansari", kami berharap program ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam membangun budaya gizi seimbang. Karena sejatinya, pembangunan manusia Indonesia yang unggul dimulai dari dapur-dapur rumah tangga yang sadar akan pentingnya nutrisi untuk masa depan anak-anak mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI